Tuesday 30 March 2010

MERAWAT ORGAN REPRODUKSI WANITA

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Beberapa penyakit ginekologi dan gangguan fungsi reproduksi perempuan merupakan masalah serius dalam masyarakat kita. Dulu yang menjadi masalah adalah kanker leher rahim, penyakit mola dan kemandulan.

Kini, kita mengenal lebih banyak jenis kanker, termasuk kanker payudara, serta lebih sering terjadinya keguguran dan kemandulan. Belum lagi masalah infeksi, termasuk HIV dan perkosaan. Peluang terjadinya problem-problem itu dapat dicegah dan ditekan sekecil mungkin bila para wanita memenuhi tiga hal berikut.

Mengenal organ reproduksi dan fungsinya melalui pendidikan seks. Jangan segan-segan meminta penjelasan dokter tentang organ reproduksi. Bukan cuma vagina, rahim, saluran dan indung telur, tetapi juga daerah selangkangan (perineum) dan payudara. Dengan pengetahuan ini, dua hal selanjutnya, yakni memelihara kebersihan diri dan kebersihan dalam berhubungan seksual serta melakukan upaya preventif, dapat dilakukan dengan baik.

Memelihara kebersihan diri dan kebersihan dalam berhubungan seksual. Langkah ini untuk mencegah infeksi atau masuknya kuman melalui saluran reproduksi. Infeksi sering menjadi penyebab kemandulan.

Melakukan Upaya Pencegahan Khusus

Tujuannya, untuk menemukan atau mendeteksi beberapa kelainan. Juga untuk menekan biaya pengobatan bila terjadi infeksi, kemandulan atau biaya operasi maupun kemoterapi untuk kanker. Berbeda dengan penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan memelihara kebersihan, beberapa penyakit saluran reproduksi tidak dapat dihindari. namun, kemajuan bidang kedokteran telah memungkinkan penyembuhan (diantaranya sampai tuntas), asalkan penyakit segera ditangani.

Contohnya, tumor payudara, kanker leher rahim, endometriosis. Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan.

Jagalah agar daerah kemaluan dan selangkangan selalu kering, terlebih bila anda tergolong gemuk. Suasana lembab sangat disukai oleh jamur.

Keputihan yang banyak dan berbau atau berwarna, biasanya disebabkan oleh kuman, lebih lagi bila disertai gatal. Ini memerlukan obat khusus. Jadi, segeralah ke dokter, bila telah bersuami, penting sekali untuk datang bersama suami.

Pencucian vagina dengan larutan khusus hanya diperlukan bila ada infeksi di daerah kemaluan.

Lakukan hubungan seksual hanya dengan satu orang. Sering berganti pasangan seksual akan menambah kemungkinan terinfeksi. (cy)


Manfaat Perawatan Alat Reproduksi Eksternal


  • Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi.
  • Menurut Siswono (2001), perawatan vagina memiliki beberapa manfaat, antara lain :


  1. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman
  2. Mencegah munculnya keputihan, bau tak sedap dan gatal-gatal
  3. Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5 – 4,5)


  • Tujuan Perawatan Alat Reproduksi Eksternal.

    Perawatan alat reproduksi mempunyai tujuan, antara lain :


  1. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
  2. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar vagina.
  3. Mempertahankan PH derajat keasaman vagina normal, yaitu 3,5 sampai 4,5.
  4. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa.
  5. Mencegah munculnya keputihan dan virus (Siswono, 2001).
  • Ada dua jenis keputihan, yaitu :
  1. Fisiologi, dengan ciri ; tidak gatal, tidak bau, lendir berwarna bening, terjadi hanya pada masa subur, terjadi menjelang haid, karena stres, kelelahan, celana dalam terlalu ketat.
  2. Patologis, dengan ciri ; keluar lendir berlebihan disertai infeksi, gatal dan pedih, vagina kemerahan, lendir berubah warnanya.


Efek Perawatan Yang Salah Pada Alat Reproduksi Eksternal

Syarif (2007) mengatakan bahwa efek samping dari kesalahan dalam merawat alat reproduksi eksternal, yaitu :

  • Jika ada pembersih / sabun berbahan daun sirih digunakan dalam waktu lama, akan menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu.
  • Produk pembersih wanita yang mengandung bahan povidone iodine mempunyai efek samping dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.


Cara Perawatan Alat Reproduksi Eksternal

Cara merawat organ reproduksi yaitu :

  1. Menjaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab, karena keadaan basah mudah berjangkitnya infeksi dari luar.
  2. Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan gatal.
  3. Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah terserap.
  4. Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.
  5. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk. Dan juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorant atau spray. Rangsangan dari bahan tersebut menimbulkan peradangan dari vagina dengan keluhan gatal dan keputihan.
  6. Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut secara teratur 2 – 3 kali. Mengganti pakaian dalam sehari dua kali saat mandi.
  7. Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang. Keringkan dengan tisu kering yang terjamin kebersihannya setelah buang air.
  8. Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat.
  9. Secara teratur membasuh bagian diantara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun lembut (mild) setiap selesai buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi.


Cara Perawatan Sistem Reproduksi Wanita, Seperti layaknya oragan tubuh yang lain, organ reproduksi seksual juga harus diberi perawatan dengan baik.

Berikut beberapa saran yang bisa Anda lakukan terkait dengan perawatan sistem reproduksi :

  • Upayakan untuk senantiasa menjaga kebersihan Anda. Usahakan agar senantiasa kering dan tidak lembab, karena keadaan basah memudahkan berjangkitnya infeksi dari luar.
  • Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina
  • Mandi dengan teratur dengan membasuh vagina dengan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Praktekkan cara menyeka yang benar (dengan handuk atau tisu maupun air sewaktu membersihkan), yaitu dari arah depan ke belakang, agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di dubur tidak terbawa ke wilayah kemaluan atau sistem reproduksi Anda, yang akan menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan rasa gatal.
  • Hindari penggunaan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita.
  • Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%). Bahan lain misalnya nylon, polyester, dan bahan sintesis lain yang kecil daya serapnya, hanya akan membuat gerah, panas dan membuat vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak pada sistem reproduksi Anda.
  • Jangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena akan merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk. Demikian juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorant atau spray, cairan pembasuh (douches), sabun yang keras, serta tissue yang berwarna dan berparfum. Rangsangan dari bahan ini dapat menimbulkan peradangan dari liang senggama dan bibir kemaluan dengan keluhan gatal dan keputihan.
  • Untuk remaja laki-laki, sunat pada bagian ujung penis diperlukan untuk menjaga kebersihan penisnya. Beberapa peneliti membuktikan rendahnya kejadian kanker rahim pada istri yang suaminya disunat.
  • Perawatan sistem reproduksi dengan mencukur sebagian dari rambut kemaluan secara teratur, berfungsi untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina, yang bisa menyebabkan tumbuhnya sejenis jamur atau kutu sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal bagi kita.
  • Jangan menggunakan alat-alat bantuan untuk masturbasi, karena hal ini bisa menyebabkan robeknya selaput dara dan infeksi pada vagina atau penis.


Hal yang tidak kalah pentingnya dalam perawatan sistem reproduksi bagi perempuan adalah :

  • Pada saat haid, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi, karena itu kebersihan vagina harus dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi.
  • Selama haid mungkin timbul rasa nyeri pada pinggang dan panggul, hal ini disebabkan adanya peregangan pada otot rahim.
  • Untuk menjaga kebersihan, dalam melakukan perawatan sistem reproduksi, pergunakan pembalut selama haid harus diganti secara teratur 2-3 kali atau setelah mandi dan buang air kecil.
  • Jika pemakaian pembalut yang dibuang, sebaiknya dibungkus sebelum dibuang ke tempat sampah. Untuk pembalut lainnya (dari kain) sebaiknya sebelum dicuci, rendam terlebih dahulu memakai sabun pada tempat tertutup.


Berikut ini hal-hal yang perlu mendapat perhatian:

  1. Memeriksa sendiri payudara hendaknya dilakukan setahun sekali sejak usia remaja.
  2. Pemeriksaan mamografi, yaitu foto rontgen payudara, berguna untuk memastikan adanya tumor payudara.
  3. Bila telah aktif secara seksual, lakukanlah pemeniksaan apus Pap (Pap smear untuk deteksi dini kanker rahim.) Bila setelah tiga kali pemeriksaan hasilnya normal, maka ulang kembali dengan jadwal sesuai dengan usia.
  4. Pemeriksaan untuk infeksi toksoplasma, rubela, dan chlamidya (TORSCH) diperlukan untuk memastikan apakah diperlukan penanganan khusus bila kita menginginkan kehamilan.
  5. Pemeriksaan pertanda tumor dapat dilakukan untuk tumor indung telur.

Pemeriksaan ginekologi secara rutin akan bermanfaat untuk:

  • Mencegah berbagai penyakit dan keluhan yang berhubungan dengan reproduksi
  • Memberikan deteksi dini pada penyakit kanker payudara dan leher rahim
  • Mendeteksi secara dini penyakit menular seksual dan kondisi lain sebelum menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.
  • Dapat mencegah kemandulan
  • Memperlancar kehamilan dan kelahiran bayi.

Pemeriksaan ginekologi ini merupakan “kewajiban” bagi mereka yang udah melakukan hubungan seksual, atau yang usianya diatas 18 tahun. Bagi mereka yang sedang atau pernah kena PMS (penyakin menular seksual) atau yang pernah berhubungan seks dengan orang yang kena PMS, atau pernah mengalami penyakit seksual yang lain, serta mereka yang punya potensi terkena kanker payudara dan kanker leher rahim, harus lebih sering lagi periksa ginekologi.

Selain pemeriksaan rutin, kalian harus segera periksa ke dokter apabila mengalami hal-hal berikut ini:

  • Rasa sakit yang enggak biasa pada vagina atau pinggul.
  • Pendarahan atau keputihan yang tidak normal dari vagina
  • Rasa sakit yang luarbiasa bada perut bagian bawah
  • Rasa sakit dan pembengkakan pada vulva, vagina, rahim atau indung telur.
  • Rasa gatal pada vagina
  • Sedang kena PMS
  • Benjolan atau penebalan pada payudara atau ketiak
  • Puting susu masuk ke dalam (tiba-tiba), serta keluar darah atau cairan dari puting.
  • Perubahan ukuran dan bentuk payudara


Kalau mau periksa ke dokter, tunggu pas kita enggak sedang menstruasi, kecuali kita sedang mengalami pendarahan, karena dokter perlu memeriksa darah yang keluar tersebut. Jangan melakukan douching sedikitnya 24 jam sebelum pemeriksaan, karena cairan douching akan menutupi kondisi vagina yang sebenarnya. Bikin daftar keluhan supaya enggak lupa, dan sampaikan kepada perawat atau dokter yang memeriksa.

Khusus untuk pemeriksaan payudara, ada pemeriksaan yang bisa kita lakukan sendiri secara teratur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya kanker payudara. Makin dini kanker dideteksi, kemungkinan untuk disembuhkan makin besar. Pemeriksaan payudara ini dikenal dengan istilah SADARI yang merupakan singkatan dari perikSA payuDAra sendiRI. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi, karena sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga akan menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

· Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

  • Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
  • Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
  • Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
  • Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.
  • Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.


Sekali lagi, temen-temen enggak usah malu memeriksakan organ reproduksi kita ke dokter. Mereka toh para ahli yang memang bekerja membantu kita mengatasi masalah kesehatan, termasuk masalah-masalah diatas. Kalau enggak nyaman dengan dokter laki-laki, kita bisa cari dokter perempuan untuk memeriksa dan merawat kita.

Hal lain yang secara umum dapat membantu perawatan organ reproduksi adalah menjalani gaya hidup yang sehat, yang mencakup berolahraga secara teratur, memilih menu makanan yang sehat dengan gizi seimbang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, serta tentu saja menjaga perilaku seksual yang bertanggung jawab.

Nah temen-temen cewek, sudah waktunya kita merawat organ reproduksi kita dengan baik, karena akhirnya kesehatan organ reproduksi juga mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Salam! (Guntoro Utamadi, PKBI Pusat)

Tips Merawat Organ Intim Kita

  • Mandi dengan teratur dengan membasuh vagina dengan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh vagina
  • Kalau habis buang air besar dan kencing, selalu “cebok” dengan arah dari depan ke belakang (ke arah anus). Jangan arah sebaliknya, karena hal ini akan membawa bakteri dari anus ke vagina.
  • Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%). Bahan lain misalnya nylon dan polyester akan membuat gerah dan panas dan membuat vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak.
  • Hindari penggunaan bahan dodoran, cairan pembasuh (douches), sabun yang keras, serta tissue yang berwarna dan berparfum.
  • Hindari juga menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita.
  • Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina.

Thursday 25 March 2010

METODE TEPAT MENGATASI DEMAM / FEBRIS

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Pendahuluan

Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38°C atau lebih. Ada
juga yang mengambil batasan lebih 37,8°C sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40°C
disebut demam tinggi (hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36°C disebut
hipotermi.

Sejak dahulu demam merupakan suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada
anak sebanyak 10-15 % demam merupakan alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter.
Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya demam dengan beratnya penyakit.

Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu diagnosis. Sebagai
sutu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam.
Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.

Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin
berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian
antipiretik. Pengobatan yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang
mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab demam serta pengetahuan tentang cara
pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang ditujukan terhadap
penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas utama.

Penyebab Demam

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat
menimbulkan demam. Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%,
sedangkan 11-20 % berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 %
dengan penyakit metabolik dan 11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang
terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi saluran napas akut (ISPA), demam berdarah
dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah endemis). Demam yang terjadi
tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.

Patofisiologi Demam

Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu
disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37°C . Pengaturan suhu
tubuh ada di susunan saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan
panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang. Sebaliknya di tempat panas,
pengeluaran panas akan ditingkatkan .

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada
peninggian suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
peningkatan set-point seperti pada penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi
menimbulkan demam karena endotoksin bakteri merangsang sel lekosit (PMN) membuat
pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk prostaglandin yang akan
meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus, penyakit
darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi
sumber PE bukan sel PMN.

Suhu tubuh diregulasi oleh suatu inti dalam hipotalamus anterior yang berfungsi sebagai termostat yang mengendalikan keseimbangan antara produksi dan kehilangan panas. Demam berkembang bila termostat digeser ke set yang lebih tinggi. Untuk tubuh mencapai suatu suhu lebih tinggi kehilangan panas melalui kulit dikurangi dengan vasokonstriksi, sehingga dalam waktu singkat, sewaktu suhu meningkat, kulit secara paradoks menjadi dingin. Saat pergeseran ini, secara klinis terlihat sebagai gemetar, yang artinya suhu lingkungan mendadak diterjemahkan sebagai dingin.

IL-1, IL-6 dan TNF adalah mediator-mediator penting dari reaksi ini. Sitokin-sitokin ini dihasilkan oleh leukosit dan jenis sel lain dalam respon terhadap organisme infeksi atau reaksi-reaksi imunologis dan toksik, yang dilepaskan dalam sirkulasi. IL-1 dan IL-6 mempunyai efek yang sama dalam menghasilkan reaksi fase akut, keduanya menghasilkan demam melalui interaksi dengan reseptor-reseptor vaskuler dalam pusat termoregulator dari hipotalamus dengan aksi langsung dari sitokin atau lebih cenderung melalui induksi produksi prostaglandin lokal (PGE), informasi ini kemudian ditransmisi dari hipotalamus anterior ke posterior ke pusat vasomotor, menyebabkan stimulasi saraf simpatis, vasokonstriksi pembuluh-pembuluh kulit, mengurangi perspirasi dan timbul panas demam.

Pirogen endogen yang diketahui mencakup TNF, IL-1 dan IL-6. Mereka dilepaskan oleh monosit/makrofag dan sel-sel inang yang lain dalam respons terhadap mikroba dan stimulasi pirogen lain. Aspirin melawan demam dangan melalui inhibisi siklooksigenasi dalam hipotalamus. TNF juga menstimulasi pusat hipotalamus secara langsung.

Apakah demam itu ada manfaatnya? Setiap otang yang menderita radang tenggorokan atau infeksi saluran nafas akan mengalami manifestasi radang akut. Demam adalah satu dari manifestasi yang paling menonjol, terutama bila bersamaan dengan infeksi. Bakteriemia biasanya menginduksi demam dengan meningkatnya suhu secara dramatik, menghasilkan apa yang disebut ‘spike’ pada grafik suhu. Orang menggigil kuat dapat dilihat pada mereka yang mendapat serangan flu atau malaria. Wagner-Jauregg pada tahun 1927 mendapat hadiah nobel untuk metode pengobatan neurosifilis dengan menimbulkan demam tinggi melalui malaria.

Dasar idenya adalah spiroketa akan mati pada suhu 41°C. Ada beberapa strain pneumokokus yang mati pada suhu sekitar 40°C. Fakta-fakta ini memberikan kesetujuan untuk efek yang berfaedah dari demam pada infeksi. Di samping itu terbukti bahwa leukosit bergerak lebih cepat bila suhu meningkat, demikian juga dengan banyak fungsi seluler lain. Studi sekarang memperlihatkan IL-1 dan TNF lebih efektif pada suhu yang lebih tinggi.

Gambaran Klinik

Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:
  • Peningkatan denyut jantung, curah jantung
  • Malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan
  • gelisah, kejang.
  • Pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat
  • banyak
  • Kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1°C. Jaringan yang
paling mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak
bersifat menetap dan bila batang otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan
dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi dengan obat penurun panas
(antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.

Terdapat perbedaan tingginya demam antara bayi kecil dan anak disebabkan karena
kemampuan meningkatkan set-point, dimana bayi berumur kurang dari 3 bulan jarang suhu
tubuh sampai lebih dari 40°C. Bayi berumur kurang dari 2 bulan lebih sering
menunjukkan demam minimal atau tidak demam sama sekali pada saat menderita infeksi.

Pengukuran Suhu

Pengambilan suhu sebaiknya diukur dengan termometer.dan dilakukan di ketiak, mulut
atau dubur. Tetapi ibu-ibu dapat menentukan suhu tubuh secara subjektif dengan
perabaan yang secara rutin dan biasanya hampir selalu benar. Pada anak suhu dari dubur
merupakan standar dan lebih dipercaya, karena ada perbedaan kurang lebih 0,5-1°C
dibandingkan suhu ketiak atau suhu mulut.

Pada anak sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur dengan meletakkan termometer
sedalam 2-3 cm dan bokong dijepit agar tertutup selama 3-5 menit atau sampai air raksa
tidak naik lagi dan anak tetap dijaga agar termometer tetap pada tempatnya. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan waktu pengambilan suhu, misalnya jangan sehabis
makan atau melakukan aktivitas, tetapi sebaiknya dalam keadaan istirahat, oleh karena
pembentukan panas oleh tubuh merupakan hasil metabolisme tubuh.

Pendekatan Diagnostik

Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang
menangis pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang
menutup mulutnya erat-erat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar
mulutnya.

Pengamatan yang cermat menempati peranan penting dalam pemeriksaan anak, mungkin anak
tidak perlu disentuh tetapi diperhatikan tingkah lakunya pada saat ia duduk di
pangkuan orang tuanya. Anak tidak dapat menentukan bagian tubuh mana yang terasa sakit
dan seringkali ia takut pada dokter.

Pada bayi umur kurang dari 3 bulan, misalnya infeksi serius oleh Streptococcus grup B
dan bakteri gram negatif, lebih ditunjukkan oleh penampakan yang lain dari biasanya
misalnya tiba-tiba tidak mau menetek,susah tidur, rewel, menangis terus dibandingkan
peningkatan suhu. Pada anak umur lebih dari 3 bulan makin tinggi suhu makin mungkin
disebabkan infeksi serius misalnya oleh Haemophyllus influenzae yang menyebabkan
radang otak. Setelah anak berumur 3 tahun lebih jarang terjadi radang otak karena ia
telah mempunyai kekebalan alami dan pada usia ini demam sering disebabkan oleh infeksi
saluran napas akut , infeksi virus termasuk demam berdarah atau demam tifoid.

Penatalaksanaan Demam

Dalam penatalaksanaan demam diperlukan pengertian tentang mekanisme pengaturan suhu
tubuh. Apakah setiap demam perlu diobati? Tidak semua demam memerlukan terapi,
misalnya pasca imunisasi, mungkin hanya tindakan berupa kompres saja bahkan tidak
perlu dengan air es, cukup air biasa. Atau pertanyaan lain apakah peranan demam
terhadap penyakit ? Menguntungkankah atau merugikan?. Pada tingkat tertentu demam
merupakan bagian dari pertahanan tubuh, sedangkan penurunan suhu dengan obat-obatan
justru dapat mengaburkan gejala. Pemberian obat yang relatif tidak aman lebih
berbahaya dari demamnya sendiri misalnya resiko alergi atau keracunan.

Tujuan pengobatan adalah membebaskan penderita dari keluhan demam dengan segala akibat
yang dapat ditimbulkan oleh demam itu sendiri. Dianjurkan pengobatan simptomatik demam
untuk mengurangi resiko demam tinggi dan kejang demam, mengurangi perasaan tidak enak
dimana orang tua juga pasti ikut cemas, mengurangi pemakaian energi pada pasien dengan
kelainan kardiovaskular.

Penatalaksanaan demam pada anak dapat dilakukan secara fisik dan obat-obatan atau
kombinasi keduanya.

  • Secara fisik:


  1. · Bukalah pakaian dan mantel yang berlebihan-lebihan.
  2. Memperhatikan aliran udara didalam ruangan
  3. Jalan napas harus terbuka
  4. Berikan cairan yang dingin melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya.
  5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
  6. Kompres dengan air hangat. Tidak dianjurkan dengan alkohol.
  • Antipiretik

    Antipiretik mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehingga set-point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal, yang mana perintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.
Petunjuk segera ke sarana kesehatan apabila:

  • Demam 2 hari.
  • Demam yang disertai muntah hebat, sesak, kejang dan kaku kuduk
  • Demam disertai sakit telinga dan keluar nanah.
  • Demam disertai perdarahan
  • Demam dengan kelainan bawaan
  • Demam dan gizi buruk


Ringkasan

Dikatakan demam apabila suhu tubuh meningkat hingga 38°C atau lebih. Demam bukan suatu
diagnosis tetapi merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, oleh sebab itu penyakit utama yang menyebabkan demam itulah yang harus ditangani. Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan bagi anak. Penatalaksanaan demam dapat dilakukan secara fisik, dengan obat-obatan atau kombinasi keduanya.

Wednesday 24 March 2010

KISTA OVARIUM

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Tumor yang sering pada wanita selain yang mengenai rahim dan leher rahim, adalah kista ovarium yaitu kista yang tumbuh pada indung telor wanita, bisa sebelah kanan, kiri atau keduanya kanan dan kiri (bilateral)
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.

Penyebab

Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.

Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista.

Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid.

Gejala : Nyeri Perut

Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Seandainya menimbulkan gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir.

Secara umum kista jinak tumbuhnya perlahan, tidak sakit, kecuali bila ukuran sudah cukup besar, keadaan umum penderita masih baik artinya selera makan dan minum biasa tidak berkurang, tidak pucat dan badan tidak dirasakan lemah. Pasien kelihatan biasa saja, kecuali perut yang makin lama makin membuncit.

Jenis-jenis Kista Ovarium, yaitu:

  • Kista Fungsional
    Kista yag terbentuk dar jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2 -3 siklus haid. Terdapat 2 macam kiste fungsional : Kiste folikuler dan Kiste Korpus Liteum.

  • Kiste Folikuler
    Foliker sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteunizing Hormon). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancer sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalanan ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista filikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista Folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sring hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.

  • Kista Korpus Luteum

    Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telu dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon Estrogen dan Progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut kospus liteum. Tetapi kadang kala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus liteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini tumbuh hingga 4 inchi (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.

  • Kista Dermoid
    Kista Ovarium yang berisi ragam jenis jaringan missal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini terjadi sejak masih kecil, bahkan sudah dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

  • Kista Endometriosis
    Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh diluar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut kista coklat endometriosis karena berisi dara coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri pada haid dan nyeri saat senggama.

  • Kista Denoma
    Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ peru lainnya dan menimbukan nyeri.

  • Polikistik Ovarium
    Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polokistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas/ketidaksuburan.

Diagnosa

Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya kista. Selain itu, MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak sering dilakukan karena pertimbangan biaya.

Komplikasi

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

Kista ganas dapat diduga, bila pertumbuhannya cepat atau sangat cepat, badan penderita tampak kurus, wajah pucat, seluruh tubuh dirasa lemah tak bertenaga. Apalagi bila disertai perdarahan yang tidak normal…

Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

Pengobatan

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan medis. Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG.

Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.

Pemeriksaan USG sangat berperanan dalam menentukan langkah penatalaksanaan kista ovarium. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya.

Jika memang kista ovarium tumbuh membesar dan menimbulkan keluhan akibat dari peregangan organ sekitar kista maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan operasi pengangkatan kista. Jangan lupa untuk segera membawa jaringan kista ke laboratorium patologi anatomi untuk mengetahui kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi kanker..

M Y O M

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Myoma Uteri (bahasa Inggris: uterine myoma) adalah tumor jinak pada dinding rahim. Mioma juga disebut mioma, myom, tumor otot rahim atau tumor fibroid, karena berasal dari sel jaringan fibro.

Mioma tersebut muncul pada 20% wanita usia reproduksi (usia subur) dan biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaaan rutin. Leiomioma yang tidak bergejala terjadi sebanyak 40-50% pada wanita usia > 35 tahun. Pada umumnya unilateral (satu) atau kadang-kadang multipel (> 1). Mioma bervariasi di dalam ukuran dan jumlah. Mioma sendiri juga dikatakan sebagai penyebab infertilitas (gangguan kesuburan) sebesar 27% pada wanita. Keguguran atau komplikasi dapat terjadi pada wanita dengan mioma dan salah satu penyebab histerektomi (operasi pengambilan rahim) terbesar. Leiomioma uteri dapat berlokasi di dinding rahim, menonjol melalui rongga endometrium atau permukaan rahim, dan dikenal sebagai subserosa, intramukosa, dan submukosa.

Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera memeriksakannya ke dokter, namun diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun.

Penyebab

Penyebab dari mioma pada rahim masih belum diketahui. Beberapa penelitian mengatakan bahwa masing-masing mioma muncul dari 1 sel neoplasma soliter (satu sel ganas) yang berada diantara otot polos miometrium (otot polos di dalam rahim). Selain itu didapatkan juga adanya faktor keturunan sebagai penyebab mioma uteri. Pertumbuhan dari leiomioma berkaitan dengan adanya hormon estrogen. Tumor ini menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, ketika pengeluaran estrogen maksimal. Mioma uteri memiliki kecenderungan untuk membesar ketika hamil dan mengecil ketika menopause berkaitan dengan produksi dari hormon estrogen. Apabila pertumbuhan mioma semakin membesar setelah menopause maka pertumbuhan mioma ke arah keganasan harus dipikirkan. Pertumbuhan mioma tidak membesar dengan pemakaian pil kontrasepsi kombinasi karena preparat progestin pada pil kombinasi memiliki efek antiestrogen pada pertumbuhannya. Perubahan yang harus diawasi pada leiomioma adalah perubahan ke arah keganasan yang berkisar sebesar 0,04%.

Riwayat Penyakit

Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause)

Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

Jenis

Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi dalam tiga jenis:

  1. Pertumbuhan tetap di dalam dinding rahim
  2. Pertumbuhan ke arah rongga rahim
  3. Pertumbuhan ke arah permukaan dinding rahim


Prevalensi

  • Tidak ditemukan pada wanita belum menarche
  • Jarang sekali pd wanita sblm usia 20 th
  • Paling banyak usia 35-45 th
  • Lebih sering pada wanita nulipara atau kurang subur
  • Setelah menopause kebanyakan sarang myoma lisut, hny 10% yang masih bertumbuh
  • 2-12% dari semua pasien ginekologi yg dirawat.


Patologi Anatomi

Pembagian berdasar letak :

  • Mioma submukosum : di bwh endometrium dan menonjol ked lm rongga uterus
  • Mioma intramural: di dinding uterus di antara serabut miometrium
  • Mioma subserosum: tumbuh keluar dinding uterus dan menonjol pd permukaan luar uterus, diliputi serosa
  • Mioma geburt: myoma submukosum bertangkai dan dilahirkan melalui serviks
  • Mioma intraligamenter: mioma subserosum yg tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum
  • Bila myoma dibelah: gambaran spt konde/pusaran air (whorl like pattern)
  • Pseudocapsule: jaringan ikat longgar yg terdesak pertumbuhan sarang mioma
  • Dalam satu uterus rata2 ditemukan 5-20 sarang.

Gejala dan Tanda

Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan panggul rutin. Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan besarnya tumor, namun yang paling sering ditemukan adalah:

  • Pendarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid.
  • Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.
  • Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.
  • Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.
  • Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.

Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom mengalami degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.

Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.

Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah Mioma Uteri. Saat hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor bisa terputar.

Metode Penanganan

Bila tumor berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan tumor sementara dengan obat-obatan GnRH analog, mioma memiliki lapisan kapsul yang tegas, dapat dipisahkan/dikupas dari massa tumornya. Jika terjadi komplikasi dan timbul perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan obat penghilang rasa nyeri. Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.

Operasi pembedahan: dengan histerektomi (pengangkatan kandungan) jika tidak ada rencana hamil lagi, atau miomektomi (mengangkat miomnya saja) pada usia reproduksi/masih rencana hamil. Namun jika massa tumor terlalu besar atau luas, kadang tidak memungkinkan hanya dilakukan pengangkatan massa tumor, sehingga tetap dilakukan histerektomi.

Saturday 6 March 2010

SUNBLOCK DALAM PEMAKAIAN SEHARI-HARI

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Matahari adalah sumber kehidupan di dunia selain itu sinar matahari mengandung vitamin D yang bagus untuk tulang. Tapi terlalu lama berjemur atau beraktivitas di bawah sinar matahari langsung juga tidak baik. Sinar matahari bisa menyebabkan penuaan dini, kerut dan garis-garis halus. Belum lagi kulit menjadi kasar, hiperpigmentasi dan kering.

Sebenarnya untuk mengatasi sinar matahari yang berbahaya ini, Anda cukup mengenakan sunscreen (tabir surya). Namun mungkin beberapa dari Anda bingung untuk memilih angka Sun Protecting Factor (SPF) yang sesuai.

Angka SPF merupakan petunjuk berapa lama Anda bisa berada di bawah sinar matahari tanpa membuat kulit terbakar.

  • Jika kulit tanpa olesan tabir surya bisa memerah dan terbakar dalam waktu 10 menit di bawah matahari (initial burning time), maka mereka yang memakai SPF 2 memiliki waktu 20 menit sebelum kulit mulai terbakar sinar matahari.
  • Jika Anda memakai SPF 15, maka daya tahan kulit di bawah matahari adalah 15 x 10 menit, yaitu 150 menit atau 2-2,5 jam sebelum kulit mulai terbakar.


Ada anggapan bahwa semakin tinggi angka SPF, Anda akan semakin terlindungi dan memang benar. Saat ini SPF 30 bahkan 50 sudah tersedia. Menurut Dr. Audrey Kunin, ahli dermatologi, SPF 30 mempunyai nilai perlindungan lebih besar. Tidak hanya mencegah kulit terbakar tapi juga mencegah kerusakan sel-sel DNA akibat sinar UV matahari. Tapi bagi Anda yang tidak melakukan aktivitas sepanjang hari di luar ruangan, SPF 15 cukup untuk melindungi kulit Anda.

Sekian banyak produsen yang mengeluarkan produk tabir surya jelas memberikan banyak pilihan bagi para konsumen. Namun Dr. Audrey menyarankan agar Anda mendapatkan tabir surya terbaik, pastikan didalamnya mengandung broad spectrum yaitu memberi perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB. Biasanya pada label tercantum tulisan UVA/UVB. Kandungan lainnya adalah zinc oxide sekitar 5-8% dan titanium dioxide 10%.

Bagaimana Cara Kerja Sunscreen?

Ada dua cara krim tabir surya atau sunscreen bekerja. Pertama secara kimiawi, zat-zat aktif meresap sinar matahari dan melalui proses kimiawi merubahnya menjadi panas. Zat-zat yang bekerja dengan cara ini misalnya dioxybenzone, PABA, octyl salicylate, avobenzone dan sebagainya. Kedua secara fisika, yaitu dengan memantulkan cahaya matahari. Zat-zat yang bekerja dengan cara ini adalah titanium dioxide dan zinc oxide.

Masing-masing punya keunggulan dan kekurangannya sendiri. Zat yang bekerja dengan cara kimiawi belakangan dianggap berbahaya dan malah mungkin menyebabkan kanker. Zat-zat tersebut teraktivasi oleh ultraviolet dan menyebabkan radikal bebas yang mungkin bereaksi dan merusak DNA. Perdebatan masih berlangsung, namun, untuk saat ini, hanya Avobenzone-lah sunscreen kimiawi yang diijinkan beredar di negara-negara EU. Kelebihannya adalah, karena zat-zat ini bersifat menyerap, dan tidak memantulkan cahaya matahari, warnanya tidak terlalu putih (karena tidak memantulkan cahaya tampak) sehingga tidak mengganggu penampilan.

Zat-zat yang bekerja secara fisika sebenarnya lebih aman, karena tidak mengalami reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya. Fungsinya hanya seperti payung. Namun sifatnya yang memantulkan cahaya (termasuk cahaya tampak) membuat warnanya putih sekali. Kebanyakan krim tabir surya yang beredar menggabungkan kedua zat ini.

Cermatlah dalam memilih sebelum berbelanja. Pilihlah krim yang melindungi anda terhadap UVA dan UVB, atau carilah yang bertuliskan ‘protection against broad spectrum’. Perlu diingat, SPF (Sun Protection Factor) hanya menunjukkan daya perlindungan terhadap UVB dan tidak terhadap UVA. Sebab, berbeda dengan UVB yang bekerja pada permukaan kulit dan menyebabkan kulit terbakar, UVA meresap masuk ke dalam kulit dan merusak DNA. Ini membuat kekuatan UVA tidak bisa diukur dengan mudah karena efeknya tidak segera terlihat.

Orang yang berkulit gelap punya banyak pigmen melanin yang merupakan tabir surya alami. Melanin meresap ultraviolet dan mengubahnya menjadi panas, mencegah rusaknya sel kulit. Sebaliknya, orang yang berkulit putih seperti ras kaukasia sangat rentan terhadap kanker kulit karena hanya punya sedikit melanin. Oleh karenanya, semakin putih kulit seseorang, ia harus menggunakan krim dengan SPF yang lebih tinggi daripada orang yang berkulit hitam agar tidak terbakar.

Semua zat yang tidak alami, pada dasarnya punya potensi menyebabkan kulit mudah berjerawat. Oleh karena itu, dikembangkanlah krim tabir surya khusus untuk wajah. Krim ini tidak terlalu berminyak dan juga tidak terlalu banyak mengandung zat-zat aktif. Namun sebagai konsekuensinya, krim wajah tidak melindungi kulit sebaik krim tabir surya biasa.

Perlindungan terbaik terhadap matahari ialah dengan menggunakan tabir surya ‘broad spectrum’ dan tetap menggunakan baju, payung, topi, dan kaca mata hitam.

Untuk mendapatkan sunscreen terbaik, simak tip berikut:

  • Pilih produk tabir surya yang tanpa wewangian-fragrance free
  • Pilih tabir surya gel bagi pemilik kulit berminyak, atau tabir surya krim untuk kulit lebih kering.
  • Periksa tanggal kadaluarsa tabir surya Anda.
  • Gunakan tabir surya 20 - 30 menit sebelum beraktivitas ke luar rumah.
  • Jika Anda sedang berolahraga atau selesai berolahraga, oleskan ulang setiap 2 jam.