Sunday 27 June 2010

PEMUTIH WAJAH DAN PEMAKAIANNYA SEHARI-HARI

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Hampir semua perempuan wanita ingin memiliki kulit wajah yang putih dan bersinar. Untuk mewujudkan
keinginannya itu, banyak dari mereka yang tidak berpikir panjang dalam memilih produk pemutih wajah, yang beredar bebas di pasaran. Padahal, banyak hasil penelitian dan peringatan yang menyebutkan
bahwa penggunaan pemutih wajah bisa memberikan dampak yang buruk pada kesehatan kulit, mulai dari
iritasi, hingga yang paling berbahaya, memicu terjadinya kanker kulit.

Produk bebas di pasaran, sering hanya mengiming-iming saja hasil muka yang putih, mulus, dakam waktu singkat n jarang dari mereka yang menyebutkan apa kandungan produknya. Beberapa kandungan pemutih yang dianggap berbahaya dan telah ditolak BPOM antara lain merkuri (Hg), zat warna berbahaya (Rhodamine B pewarna tekstil), cloquinol, dan vioform. Parahnya lagi... KITA TIDAK PAHAM TENTANG ISTILAH KIMIA dari BAHAN PEMBUATNYA.

Kandungan merkuri inorganik dalam krim pemutih disebutkan bisa menimbulkan keracunan bila
digunakan untuk waktu lama. Meskipun hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk
ke dalam darah, masuk sistem saraf tubuh, sehingga menimbulkan keracunan kulit, serta gangguan
sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, autis, gangguan penglihatan, gerakan tangan
abnormal (ataxia), dan gangguan emosi.

Apalagi, kandungan merkuri yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang. Merkuri hanya bisa
dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh. Selepas beberapa kandungan tersebut
dilarang, para produsen pemutih kulit mulai mengaplikasikan kandungan baru yang dianggap lebih
aman seperti AHA, hydroquinone, kojic acid, fennel, willow bark dan VCPMG dan tretinoin. Ada juga
pemutih yang menggunakan zat glycolic acid, dan retinol.

Namun, kandungan zat tersebut pun harus dibatasi jumlahnya. Dosis hydroquinone yang diizinkan saat
ini misalnya, maksimal hanya 2%, sementara tretinoin lazimnya 0,05% untuk produk pemutih cair, dan
0,1% krim, dan 0,25% untuk gel.

Tips dan Trik Memakai Pemutih Wajah yang Tepat

Ada baiknya sebelum memakai pemutih wajah yang tepat, Anda mengikuti tips berikut :

  1. Cek komposisi bahan yang digunakan dalam produk. Anda bisa mengetahui apakah produk tersebut mengandung bahan membahayakan kulit atau tidak. Berhati-hatilah juga karena ada pula yang sengaja menyembunyikan bahan berbahaya (misalnya merkuri) dalam daftar komposisi.
  2. Mahal belum tentu efektif dan cocok bagi kulit Anda. Untuk itu, kenali dulu jenis kulit Anda lalu temukan pemutih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
  3. Pilih pemutih wajah yang mampu memutihkan wajah secara bertahap, bukan yang secara instan karena semua itu butuh proses dan perawatan yang cukup telaten.
  4. Jangan terlalu sering bergonta-ganti pemutih wajah. Karena ini justru makin memperparah kondisi kulit wajah menjadi gampang alergi dan iritasi. Agar lebih aman, pilih saja pemutih yang mengandung pelembab dan bebas minyak.
  5. Jangan lupa bersihkan wajah sebelum memakai pemutih, karena pemutih tidak akan bekerja efektif jika wajah masih kotor.

Tuesday 22 June 2010

KANKER KULIT

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Benjolan (tumor dalam bahasa Latin) yang terjadi pada kulit ada 3 jenis, yaitu tumor jinak, tumor prakanker, dan tumor ganas. Kanker kulit adalah tumor ganas kulit, tentu saja termasuk penyakit ganas yang merusak organ tubuh sampai menyebabkan kematian.

Penyebab kanker kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Sinar UV yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit. Pada keadaan normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti dengan sel baru yang sehat. Namun, karena UV yang masuk sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi, sel yang rusak tidak mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal. Sel yang merusak itulah yang disebut kanker. Kemampuan diri untuk membuat sel baru ini sifatnya keturunan, ada yang lemah dan ada yang kuat. Oleh karena itu kalau ada riwayat menderita kanker dalam keluarga, kita harus lebih waspada.

Orang yang warna kulitnya lebih terang (putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna kulitnya (melanin) sedikit. Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit terhadap sinar UV, memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai masuk dan merusak sel-sel kulit dermis. Orang Indonesia, yang hidup di khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun, dikaruniai Allah warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah diperhitungkan untuk perlindungan. Subhanallah, kita harusnya bersyukur berkulit cokelat. Jangan malah ingin berkulit putih!

Akibat ulah manusia dalam memakai bahan kimia freon secara berlebihan, lapisan ozon di atmosfer menipis bahkan berlubang di beberapa tempat. Lapisan ozon ini berguna menyaring sinar UV yang paling menyebabkan kanker (karsinogenik). Sekarang sinar UV yang paling berbahaya pun bisa mencapai permukaan bumi karena ada lubang di atmosfer tersebut, sehingga manusia berkulit gelap pun dapat terkena kanker kulit.

Kanker kulit adalah jenis kanker yang banyak diderita di Amerika. Penderitanya tahun lalu sekitar 1,3 juta orang dan jumlahnya meningkat 4-5 persen tiap tahun. Di Indonesia pun makin banyak penderita kanker kulit. Sayangnya, karena pengetahuan masyarakat yang masih kurang, banyak kasus yang tidak dilaporkan dan dibiarkan begitu saja, terutama di pedesaan. Salah satu kasus kanker kulit yang terlambat ditangani sampai hampir seluruh wajahnya rusak, sempat menjadi pemberitaan di media massa beberapa bulan yang lalu. Padahal kanker kulit jenis tersebut butuh waktu bertahun-tahun untuk menjadi parah dan sebenarnya bisa diobati pada tahap awal. Akibat ketidaktahuan masyarakat, tampaknya kanker ini sangat terlambat ditangani.

Kanker kulit umumnya berasal dari tahi lalat atau bercak kehitaman yang agak menonjol. Kanker kulit ganas ada 3 jenis, yaitu:


  1. Karsinoma Sel Basal (KSB)/Basal Cell Carcinoma (BCC) atau basalioma. Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita manusia. Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak terjadi. KSB tumbuh sangat lambat, alhamdulillah tidak menyebar dan tidak menyebabkan kematian. Namun, tentu saja merusak, lalu menggerogoti organ tubuh di bawahnya, bahkan bisa sampai melubangi tulang. KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan, kadang mirip jerawat yang tidak sembuh-sembuh, pinggirannya menonjol berwarna keperakan seperti mutiara. Lama kelamaan berkembang menjadi koreng yang tidak bisa sembuh. Sering disangka koreng biasa dan diberi salep antibiotik oleh petugas kesehatan. Ya, memang tidak sembuh. Pengobatannya adalah dengan tindakan bedah–terbaik dilakukan pada fase awal–dan bisa sembuh total. Dapat juga diobati dengan laser, bedah beku, radiasi, dan kemoterapi.
  2. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)/Squamous Cell Carsinoma (SCC). Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Agak jarang dijumpai di Indonesia. Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar sinar matahari. Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena bahan kimia, panas api, radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam pestisida. Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras kemerahan/kecokelatan, bersisik, sebagian muncul di atas bercak ketuaan. Makin lama ukurannya makin besar, terasa gatal dan mudah berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh. Pengobatan terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat sembuh sempurna.
  3. Melanoma. Kanker kulit jenis ini yang paling ganas, menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian. Alhamdulillah, jenis ini jarang diderita orang Indonesia. Di Amerika tiap hari satu orang meninggal karena kanker kulit jenis ini. Asalnya dari tahi lalat yang berubah warnanya menjadi tidak rata, membesar, gatal, mudah berdarah dan menjadi koreng yang tak kunjung sembuh. Pengobatannya dengan tindakan bedah dan kalau dilakukan pada awal penyakit insya Allah bisa sembuh total.

Ciri-ciri kanker kulit yang harus kita waspadai adalah bila ada bercak hitam atau tahi lalat yang:

  • Terasa gatal atau nyeri
  • Mengalami perubahan warna (menjadi lebih gelap, lebih pucat atau terang)
  • Ukurannya membesar
  • Melebar tidak teratur
  • Permukaannya menjadi tidak rata
  • Gampang berdarah
  • Menjadi luka dan koreng yang tidak sembuh-sembuh.

Bila ciri-ciri ini ada, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat.

Cara mencegah kanker kulit:

  • Hindari terpapar sinar matahari antara pukul sembilan pagi dan pukul empat sore.
  • Pergunakan krim atau lotion pelindung matahari/tabir surya/sunscreen/sunblock bila terpapar sinar matahari, minimal SPF 15. Subhanallah, Allah memerintahkan kaum Muslimah untuk menggunakan menutup aurat secara sempurna. Wanita yang berkulit lebih tipis dan berpigmen lebih sedikit dibandingkan pria, sehingga dengan menggunakan busana muslimah wanita akan terlindung dari kanker kulit, insya Allah. Pada sebuah penelitian di Australia ternyata bahan pakaian bernilai SPF 15 sampai dengan SPF 50.
  • Periksa kulit sendiri secara berkala, adakah bercak hitam atau tahi lalat yang berubah sifat seperti disebutkan di atas. Selalu waspada dan segera periksakan ke dokter bila khawatir dengan kondisi kulit.

Prinsip pengobatan pada kanker kulit adalah: waspada dan bertindak cepat sejak gejala awal adalah separo penyembuhan.