Wednesday 10 February 2010

HIPERKOLESTEROLEMIA / KENAIKAN KADAR KOLESTEROL DARAH

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Kolesterol ialah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.

Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.

Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah.

Kolesterol dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai alternatif LCD.[1]

Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low Density Lipoprotein) saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL (High Density Lipoprotein) merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat daam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg

Beberapa tips yang bisa di lakukan untuk mengendalikan kolesterol:

  • Diet

    Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
  • Konsumsi makanan berserat

    Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.
  • Konsumsi antioksidan

    Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.
  • Hindari alkohol dan merokok

    Dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan mudah menumpuk dalam aliran darah.
  • Olahraga

    Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan. Jaga agar berat tubuh Anda tetap ideal.


Mengontrol kolesterol bukan artinya tidak bisa makan enak, tetapi mengurangi atau menghindari makanan berlemak.

Di dalam makanan terdapat 3 macam lemak yakni:

  • Saturated (lemak jenuh)
  • Lemak ini terdapat di makanan seperti kuning telur, jerohan, dan otak sapi. Sebaiknya makanan seperti ini harus di hindari.
  • Monounsaturated (lemak tidak jenuh dengan rantai tunggal)

    Lemak ini terdapat di makanan seperti udang dan kepiting. Makanan ini termasuk boleh di konsumsi dengan jumlah yang terbatas.
  • Poliunsaturated (lemak tak jenuh ganda)


Lemak ini terdapat di makanan seperti ikan yang berasal dari laut dalam (tenggiri dan tuna) yang mengandung minyak tak jenuh ganda serta Omega 3. Makanan seperti ini hendaknya banyak dikonsumsi, karena dapat membantu menaikkan HDL kolesterol (kolesterol baik ) dan menurunkan LDL kolesterol (kolesterol jahat).

Idealnya, konsumsi makanan kita mengandung lemak dibawah 30 %, karbohidrat 50-60% dan protein 20%. Usahakan jangan mengkonsumsi makanan berkolesterol sampai lebih dari 300 mg setiap hari.

Upaya praktis yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah ialah :


  • Membatasi makanan sumber kolesterol :


  1. Makan daging maksimum 3-4 kali/minggu dan tiap hari tidak melebihi 100 gram
  2. Makan kuning telur tidak lebih dari 1-5 butir seminggu
  3. Menghindari makan otak, hati, usus, ginjal dan babat
  4. Menghindari makan kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur dan mentega


  • Makan ikan dan ayam sebagai pengganti daging atau putih telur.
  • Lebih banyak makan kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe
  • Makan banyak sayur dan buah-buahan yang mengandung serat karena dapat menurunkan kadar kolesterol
  • Mengganti minyak kelapa dengan minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang atau biji kapas. Membatasi konsumsi makanan yang tebuat dari kelapa, santan dan margarine serta menghindari lemak hewan seperti lemak sapi, kambing dan sebagainya.


Disamping kelima hal tersebut diatas, perlu diperhatikan pula cara mengolahnya. Cara yang dianjurkan adalah :

  • Dikukus (pepes, tim, dll)
  • Dipanggang (ayam panggang, ikan panggang, dll)
  • Dibakar (sate, pepes, dll)
  • Ditumis (oseng-oseng, dll)
  • Direbus (aneka soup, bakso, dll)


Makanan yang merupakan sumber kolesterol , yang harus dihindari/dibatasi (per 100 gram bahan), adalah sebagai berikut :

  • Otak
  • Kuning telur
  • Telur
  • Ginjal
  • Hati
  • Caviar
  • Udang
  • Mentega
  • Keju
  • Lemak babi
  • Daging
  • Ayam


Mengapa kolesterol darah yang tinggi merupakan masalah ?

Karena kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan :

  1. Penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan serangan jantung.
  2. Penyumbatan pada pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan serangan stroke.

Apakah trigliserida yang tinggi merupakan masalah ?

Kadar trigliserida yang tinggi akan memperburuk risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung dan otak, jika bersamaan dengan didapatkan kadar kolesterol LDL yang tinggi dan kadar kolesterol HDL yang rendah.

Bagaimana agar kita dapat memantau kadar kolesterol ?

Satu-satunya cara memantau kadar kolesterol dan lemak darah adalah dengan melakukan pemeriksaan contoh darah yang diambil setelah anda melakukan puasa selama satu malam atau 10-12 jam.

Berapakah kadar kolesterol darah yang normal ?

  • Kolesterol total200 mg/dl
  • Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dl
  • Kolesterol LDL 150 mg/dl
  • Trigliserida 200 mg/dl
  • Ratio kolesterol total : kolesterol HDL


Apa yang menyebabkan meningkatkan KOLESTEROL di dalam darah ?

  • Faktor genetikTubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita ketahui 80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan. Pada orang ini meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih banyak.
  • Faktor makanan

    Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Lemak merupakan bahan makanan yang sangat penting, bila kita tidak makan lemak yang cukup maka tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan lemak yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Seperti diketahui lemak dalam makanan dapat berasal dari daging-dagingan, tetapi di Indonesia sumber asupan jenis lemak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :


  1. Lemak jenuh berasal dari daging, minyak kelapa.
  2. Lemak tidak jenuh terdiri dari : asam lemak omega 3, asam lemak omega 6 dan asam lemak omega 9.


Penelitian terakhir menunjukkan bahwa :

  • Lemak yang berasal dari ikan disebut omega 3 dapat mencegah terjadinya kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
  • Asam lemak omega 3 dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan meningkatkan kadar HDL kolesterol serta menurunkan risiko terjadinya bekuan dalam pembuluh darah.
  • Asam lemak omega 6 yang berasal dari sayuran diduga juga dapat mencegah penyakit jantung koroner.
  • Asam lemak omega 9 dikenal sebagai minyak zaitun, juga ditemukan dalam minyak goreng kelapa sawit yang telah mengalami proses khusus. Asam lemak omega 9 ini dapat menyebabkan peningkatan kadar HDL kolesterol.
  • Pada sebagian besar kasus, kolesterol berasal dari makanan yang dimakan yaitu makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging hewan dan minyak kelapa.
  • Lemak tidak jenuh yang terdapat pada minyak goreng apabila digunakan untuk menggoreng dengan pemanasan yang tinggi akan dapat merubah struktur kimianya sehingga dapat berakibat negatif.


Bagaimana menjaga agar kadar kolesterol darah tetap normal ?

Mengkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan. 

Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari :

  • 60 % kalori berasal dari karbohidrat
  • 15 % kalori berasal dari protein
  • 25 % kalori berasal dari lemak
  • Kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %
Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih (makan banyak) atau penggunaan energi yang sedikit (kurang aktivitas).

Kelebihan kalori terutama yang berasal dari karbohidrat dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.
  • Contoh makanan yang mengandung karbohidrat tinggi yaitu nasi, kue, snack, mie, roti dsb.
  • Contoh makanan yang mengandung protein hewani tinggi yaitu daging, ikan, udang, putih telur.
  • Contoh makanan yang mengandung protein nabati tinggi yaitu tahu, tempe, kacang-kacangan.
Menurunkan asupan lemak jenuh
  • LemaK jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan semua minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedele dll yang mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang.
  • Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar LDL kolesterol.
Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun kualitas :
  • Minyak tidak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta minyak sayur dan minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan pemanasan tinggi atau tidak dipanaskan secara berulang-ulang.
  • Asupan lemak tidak jenuh ini akan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan pada pembuluh darah.
Menurunkan asupan kolesterol, kolesterol terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan, jeroan, kuning telur, serta “seafood” (kecuali ikan).

Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari.
  • Serat banyak ditemukan pada buah- buahan (misalnya apel, pir yang dimakan dengan kulitnya) dan sayur-sayuran.
  • Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 – 40 gr/hari, setara dengan 6 buah apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran.
  • Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar LDL kolesterol.
Merubah cara memasak.
  • Sebaiknya memasak makanan bukan dengan menggoreng tetapi dengan merebus, mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega.
  • Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad, sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL kolesterol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh darah.
Melakukan aktifitas fisik dengan teratur.
  • Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang bersifat aerobik (jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang dll.) secara teratur 3 – 5 kali setiap minggu, selama 30 – 60 menit/hari, dengan nadi selama melakukan olah raga sebesar 70 – 80 % (220 - umur).
  • Olah raga yang teratur akan membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL.
  • Bila melakukan olah raga jalan, lari-lari kecil sebaiknya menggunakan sepatu olah raga yang sesuai untuk mencegah cedera sendi.

1 comment: