Saturday 6 March 2010

SUNBLOCK DALAM PEMAKAIAN SEHARI-HARI

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Matahari adalah sumber kehidupan di dunia selain itu sinar matahari mengandung vitamin D yang bagus untuk tulang. Tapi terlalu lama berjemur atau beraktivitas di bawah sinar matahari langsung juga tidak baik. Sinar matahari bisa menyebabkan penuaan dini, kerut dan garis-garis halus. Belum lagi kulit menjadi kasar, hiperpigmentasi dan kering.

Sebenarnya untuk mengatasi sinar matahari yang berbahaya ini, Anda cukup mengenakan sunscreen (tabir surya). Namun mungkin beberapa dari Anda bingung untuk memilih angka Sun Protecting Factor (SPF) yang sesuai.

Angka SPF merupakan petunjuk berapa lama Anda bisa berada di bawah sinar matahari tanpa membuat kulit terbakar.

  • Jika kulit tanpa olesan tabir surya bisa memerah dan terbakar dalam waktu 10 menit di bawah matahari (initial burning time), maka mereka yang memakai SPF 2 memiliki waktu 20 menit sebelum kulit mulai terbakar sinar matahari.
  • Jika Anda memakai SPF 15, maka daya tahan kulit di bawah matahari adalah 15 x 10 menit, yaitu 150 menit atau 2-2,5 jam sebelum kulit mulai terbakar.


Ada anggapan bahwa semakin tinggi angka SPF, Anda akan semakin terlindungi dan memang benar. Saat ini SPF 30 bahkan 50 sudah tersedia. Menurut Dr. Audrey Kunin, ahli dermatologi, SPF 30 mempunyai nilai perlindungan lebih besar. Tidak hanya mencegah kulit terbakar tapi juga mencegah kerusakan sel-sel DNA akibat sinar UV matahari. Tapi bagi Anda yang tidak melakukan aktivitas sepanjang hari di luar ruangan, SPF 15 cukup untuk melindungi kulit Anda.

Sekian banyak produsen yang mengeluarkan produk tabir surya jelas memberikan banyak pilihan bagi para konsumen. Namun Dr. Audrey menyarankan agar Anda mendapatkan tabir surya terbaik, pastikan didalamnya mengandung broad spectrum yaitu memberi perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB. Biasanya pada label tercantum tulisan UVA/UVB. Kandungan lainnya adalah zinc oxide sekitar 5-8% dan titanium dioxide 10%.

Bagaimana Cara Kerja Sunscreen?

Ada dua cara krim tabir surya atau sunscreen bekerja. Pertama secara kimiawi, zat-zat aktif meresap sinar matahari dan melalui proses kimiawi merubahnya menjadi panas. Zat-zat yang bekerja dengan cara ini misalnya dioxybenzone, PABA, octyl salicylate, avobenzone dan sebagainya. Kedua secara fisika, yaitu dengan memantulkan cahaya matahari. Zat-zat yang bekerja dengan cara ini adalah titanium dioxide dan zinc oxide.

Masing-masing punya keunggulan dan kekurangannya sendiri. Zat yang bekerja dengan cara kimiawi belakangan dianggap berbahaya dan malah mungkin menyebabkan kanker. Zat-zat tersebut teraktivasi oleh ultraviolet dan menyebabkan radikal bebas yang mungkin bereaksi dan merusak DNA. Perdebatan masih berlangsung, namun, untuk saat ini, hanya Avobenzone-lah sunscreen kimiawi yang diijinkan beredar di negara-negara EU. Kelebihannya adalah, karena zat-zat ini bersifat menyerap, dan tidak memantulkan cahaya matahari, warnanya tidak terlalu putih (karena tidak memantulkan cahaya tampak) sehingga tidak mengganggu penampilan.

Zat-zat yang bekerja secara fisika sebenarnya lebih aman, karena tidak mengalami reaksi kimia yang tidak kita ketahui akibatnya. Fungsinya hanya seperti payung. Namun sifatnya yang memantulkan cahaya (termasuk cahaya tampak) membuat warnanya putih sekali. Kebanyakan krim tabir surya yang beredar menggabungkan kedua zat ini.

Cermatlah dalam memilih sebelum berbelanja. Pilihlah krim yang melindungi anda terhadap UVA dan UVB, atau carilah yang bertuliskan ‘protection against broad spectrum’. Perlu diingat, SPF (Sun Protection Factor) hanya menunjukkan daya perlindungan terhadap UVB dan tidak terhadap UVA. Sebab, berbeda dengan UVB yang bekerja pada permukaan kulit dan menyebabkan kulit terbakar, UVA meresap masuk ke dalam kulit dan merusak DNA. Ini membuat kekuatan UVA tidak bisa diukur dengan mudah karena efeknya tidak segera terlihat.

Orang yang berkulit gelap punya banyak pigmen melanin yang merupakan tabir surya alami. Melanin meresap ultraviolet dan mengubahnya menjadi panas, mencegah rusaknya sel kulit. Sebaliknya, orang yang berkulit putih seperti ras kaukasia sangat rentan terhadap kanker kulit karena hanya punya sedikit melanin. Oleh karenanya, semakin putih kulit seseorang, ia harus menggunakan krim dengan SPF yang lebih tinggi daripada orang yang berkulit hitam agar tidak terbakar.

Semua zat yang tidak alami, pada dasarnya punya potensi menyebabkan kulit mudah berjerawat. Oleh karena itu, dikembangkanlah krim tabir surya khusus untuk wajah. Krim ini tidak terlalu berminyak dan juga tidak terlalu banyak mengandung zat-zat aktif. Namun sebagai konsekuensinya, krim wajah tidak melindungi kulit sebaik krim tabir surya biasa.

Perlindungan terbaik terhadap matahari ialah dengan menggunakan tabir surya ‘broad spectrum’ dan tetap menggunakan baju, payung, topi, dan kaca mata hitam.

Untuk mendapatkan sunscreen terbaik, simak tip berikut:

  • Pilih produk tabir surya yang tanpa wewangian-fragrance free
  • Pilih tabir surya gel bagi pemilik kulit berminyak, atau tabir surya krim untuk kulit lebih kering.
  • Periksa tanggal kadaluarsa tabir surya Anda.
  • Gunakan tabir surya 20 - 30 menit sebelum beraktivitas ke luar rumah.
  • Jika Anda sedang berolahraga atau selesai berolahraga, oleskan ulang setiap 2 jam.

No comments:

Post a Comment