Thursday 3 September 2009

Pertolongan Pertama pada Kondisi Emergency

by : dr. Dewi Sartika
(Ceramah di Pengajian wiatmi Juli 2009)


Pertolongan Pertama adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera/sakit akibat kecelakaan/serangan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.



Pedoman Pertolongan Pertama yang harus diingat adalah sebagai berikut :
  1. Jika kita melihat pasien/korban yang tergeletak, pertama kali yang kita harus lakukan adalah memastikan bahwa lingkungan di sekitar korban yang tergeletak itu aman. Jika belum aman (misalnya korban tergeletak di tengah jalan raya atau di dalam gedung terbakar), maka korban harus dievakuasi/dipindah terlebih dahulu ke tempat yang aman dan memungkinkan mendapatkan pertolongan.

  2. Nilai respon pasien apakah pasien benar-benar tidak sadar atau hanya tidur saja. Mengecek kesadarannya dengan cara memanggil-manggil nama pasien, menepuk atau menggoyang bahu pasien, misalnya “Pak-pak bangun !” atau “Bapak baik-baik saja?” Jika masih belum sadar atau bangun juga bisa diberi rangsang nyeri seperti menekan pangkal kuku jari. Jika pasien sadar, tanyakan mengapa ia terbaring di tempat ini. Jika pasien sadar, terlihat kesakitan atau terluka segera cari bantuan dan kemudian kembali sesegera mungkin untuk menilai kondisi pasien.

  3. Jika tidak ada respon berarti pasien tidak sadar. Aktifkan sistem emergensi dengan cara meminta tolong dibawakan alat-alat emergensi atau dipanggilkan petugas terlatih atau ambulan jika berada di luar RS. Misalnya ‘Tolong ada pasien tidak sadar di ruang A, ”tolong panggil petugas emergensi ” atau ”Tolong ambil alat-alat emergensi ada pasien tidak sadar di ruang A”. Jika di lapangan : ”Tolong ada pasien tidak sadar di pantai tolong panggil ambulan atau 118 ”. Jika yang menemukan korban tidak sadar lebih dari satu orang, maka satu orang mengaktifkan sistem emergensi sedangkan lainnya menilai kondisi pasien. INGAT ! Dalam menolong pasien tidak sadar, kita tidak mungkin bekerja sendiri jadi harus meminta bantuan orang lain.

  4. Jika yakin tidak ada pernafasan maka segera beri nafas buatan dua kali pernafasan dengan tetap menjamin terbukanya jalan nafas. Bisa dengan mulut ke mulut/hidung atau dengan menggunakan sungkup muka. Satu kali pernafasan selama satu detik sampai dada tampak mengembang. Jika dada tidak mengembang kemungkinan pemberian nafas buatan tidak adekuat atau jalan nafas tersumbat.

  5. Setelah nafas buatan diberikan segera nilai sirkulasi dengan mengecek nadi arteri karotis. Nadi carotis dapat diraba dengan menggunakan 2 atau 3 jari menempel pada daerah kira-kira 2 cm dari garis tengah leher atau jakun pada sisi yang paling dekat dengan pemeriksa. Waktu yang tersedia untuk mengukur nadi carotis sekitar 5 – 10 detik.

  6. Jika nadi teraba, nafas buatan diteruskan dengan kecepatan 10-12 kali/menit atau satu kali pernafasan diberikan setiap 5-6 detik disertai pemberian oksigen dan pemasangan infus. Pemantauan/monitoring terus dilakukan. Pemeriksaan denyut nadi dilakukan setiap 2 menit sampai pasien stabil. Penyebab henti nafas harus dicari dengan melakukan anamnesis pada keluarga penderita dan pemeriksaan fisik.

  7. Jika nadi tidak teraba segera lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan perbandingan kompresi dada (pijat jantung luar) 30 dan ventilasi (nafas buatan) 2. Kecepatan kompresi dada adalah 100 kali/menit. Kompresi dada merupakan tindakan yang berirama berupa penekanan telapak tangan pada tulang sternum sepertiga bagian bawah dengan tujuan memompa jantung dari luar sehingga aliran darah terbentuk dan dapat mengalirkan oksigen ke otak dan jaringan tubuh. Usahakan mengurangi penghentian kompresi dada selama RJP.
Cara Melakukan RJP :

  • Penderita harus berbaring terlentang di atas alas yang keras. Posisi penolong berlutut di sisi korban sejajar dengan dada penderita.

  • Penolong meletakkan bagian yang keras telapak tangan pertama penolong di atas tulang sternum di tengah dada di antara kedua puting susu penderita (2-3 jari di atas prosesus Xihoideus) dan letakkan telapak tangan kedua di atas telapak tangan pertama sehingga telapak tangan saling menumpuk. Kedua lutut penolong merapat, lutut menempel bahu korban, kedua lengan tegak lurus, pijatan dengan cara menjatuhkan berat badan penolong ke sternum.

  • Tekan tulang sternum sedalam 4-5 cm (1 ½ - 2 inci) kemudian biarkan dada kembali normal (relaksasi). Waktu kompresi dan relaksasi dada diusahakan sama. Jika ada dua penolong, penolong pertama sedang melakukan kompresi maka penolong kedua sambil menunggu pemberian ventilasi sebaiknya meraba arteri karotis untuk mengetahui apakah kompresi yang dilakukan sudah efektif. Jika nadi teraba berarti kompresi efektif.

  • Setelah 30 kali kompresi dihentikan diteruskan dengan pemberian ventilasi 2 kali (1 siklus = 30 kali kompres dan 2 kali ventilasi). Setiap 5 siklus dilakukan monitoring denyut nadi dan pergantian posisi penolong jika penolong lebih dari satu orang.
Beberapa Kodisi Emergency dan 
Penanganan Pertolongan Pertama
  1. Pertolongan Pertama Pada yang Pingsan
    Penyebabnya :


    Ini adalah periode tak sadar yang terjadi cukup singkat, ketika aliran darah ke otak berkurang untuk sementara, kejadiannya oleh berbagai sebab. Hal demikian kadang-kadang disebut pula shock/syok,karena dapat menimbulkan rasa sakit atau emosi terganggu.
    Hal ini dapat terjadipada seseorang yang lama berdiri di udara panas (kepanasan). Menolongnya,dengan cepat bisa dengan meninggikan kaki dan/atau mengubah posisinya, jikapasien dibaringkan dengan kaki lebih tinggi daripada dada (jantung), maka ia akan pulih kembali.

    Gejala dan Tanda-tandanya :



    • Korban akan merasa lemah, pusing lalu pingsan
    • Kulit tubuhnya sangat pucat
    • Denyut nadi juga sangat lemah

    Pertolongan yang dilakukan :
    • Baringkan pasien dengan kaki lebih tinggidari dada
    • Jika tidak ada tempat, sandarkan ia kedepan dengan kepala di antara lututnya, isi mulut dikeluarkan dan beri iaselimut agar tak kedinginan.
    • Longgarkan pakaian yang mengikat, dileher, dada, dan pinggang.
    • Baringkan di tempat yang teduh segar,pastikan cukup udara, kalau di ruangan bukalah jendela, jauhkan orang-oranguntuk tidak mengerumuninya, jika perlu dikipasi wajahnya, miringkan wajahnya agar bisa muntah.
    • Jika ragu akan kondisinya, segera mintabantuan meis/RS/dokter.
    • Pingsan biasanya hanya sebentarsaja, setelah sadar biarkan istirahat 1,5 jam, lalu berilah ia minumkopi hangat (kalau di Inggris ia diberi cognac).

  2. Pertolongan Pertama Pada Shock

    Syok Biasa :


    Syok atau gugat, adalah terhentinya peredaran darah yang mensuplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
    Ada 2 jenis penyebabnya:



    • Jumlah darah yang beredar di seluruh tubuh berkurang sehingga tidak cukup mensuplai oksigen ke semua sel tubuh.
    • Jantung melemah, tekanan darah menurun,atau kerja jantung berhenti, sel-sel otak utama dapat mati hanya setelah tigamenit tanpa oksigen.

    Penyebab Syok Khusus




    • Dapat diakibatkan oleh peredaran darahluar atau dalam
    • Serangan jantung
    • Kehilangan cairan tubuh akibat luka bakar yang luas
    • Reaksi alergi yang hebat
    • Muntah darah atau diare heba

    Gejala dan Tanda-Tandanya :



    • Kulit sangat pucat, jalan terlihat dibibir atau di bawah kuku
    • Kulit terasa dingin dan basah berkeringat
    • Denyut nadi cepat tapi lemah
    • Napasnya pendek tapi cepat
    • Korban menjadi gelisah dan mengantuk
    • Korban merasa sangat haus
    • Akhirnya tak sadar atau meninggal jika pengobatan tak berhasil.

    Pertolongan yang dilakukan :



    • Penderita dibaringkan di tempat yang lebihsegar udaranya dengan kepala lebih rendah daripada kaki (kecuali bila ada lukadi kepalanya)
    • Tenangkan penderita, longgarkan pakaianyang mengikatnya
    • Hentikan perdarahan yang ada dan segerabalut luka-lukanya
    • Beri selimut tapi jangan sampai iaberkeringat
    • Segera hubungi tim medis/RS/dokter



Apa yang dimaksud Serangan Jantung ? 
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian otot jantung terhalang. Jika aliran darah tidak bisa diperbaiki dengan cepat, bagian dari jantung tersebut akan rusak karena kekurangan oksigen dan bisa mengakibatkan kematian.
Serangan jantung adalah pembunuh utama baik terhadap pria maupun wanita. Tapi untungnya, sekarang banyak cara penyembuhan serangan jantung yang bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah cacat. Perawatan sangat efektif jika dimulai jarak 1 jam setelah awal gejala.

Serangan Jantung sering terjadi karena sebuah kondisi yang biasa disebut Coronary Artery Disease (CAD). Pada keadaan CAD, sekumpulan lemak yang disebut plak menumpuk selama bertahun-tahun pada bagian dalam arteri koroner (bagian arteri yang mensuplai darah dan oksigen ke jantung). Pada akhirnya, areal plak tadi menumpuk dan menghalangi aliran darah.

Gambar Jantung dengan jaringan otot yg rusak dan arteri yang tersumbat. Jantung dan Penyempitan Arteri Jantung Saat terjadi serangan jantung, jika halangan pada arteri koroner tidak di rawat secepatnya, otot jantung akan mulai mati dan digantikan dengan bekas luka. Kerusakan pada jantung ini tidak terlalu terlihat, tetapi akan menjadi masalah yang berlangsung lama.

Beberapa masalah yang bisa dihubungkan dengna serangan jantung adalah gagal jantung dan life-threatening arrhythmias (detak jantung tidak normal). Gagal Jantung adalah sebuah kondisi dimana jantung tidak dapat memompakan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Tindakan cepat terhadap tanda-tanda serangan jantung akan menyelamatkan nyawa anda dan mengurangi bahaya terhadap jantung anda. Perawatan sangat efektif ketika dimulai dalam satu jam pada awal gejala terdeteksi.


Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk memberikan pertolongan pertama pada orang yang terkena serangan jantung. Seperti dikutip dari Discovery Health, Rabu (29/7/2009), jika seseorang mengalami gejala serangan jantung, maka bisa lakukan hal berikut ini:

  1. Duduklah atau berbaring.
  2. Telepon nomor darurat untuk meminta pertolongan. Beberapa area telah memiliki respons kesehatan darurat yang telah dilatih untuk menangani serangan jantung. Jangan buang waktu segera telepon dokter pribadi, teman atau anggota keluarga lainnya.
  3. Jelaskan gejala yang dialami secara singkat dan jelas, seperti "Saya mengalami sakit dada yang parah dan kesulitan bernafas".
  4. Jika dokter telah memberikan tablet nitroglyserin. Obat tersebut bisa dikonsumsi setiap 5 menit sekali satu tablet sampai rasa sakit tersebut hilang. Jangan mengkonsumsi tablet nitroglyserin jika tidak diberikan dokter.
  5. Mengunyah aspirin selama tidak mengalami alergi. Aspirin akan menghambat darah menggumpal dan membantu darah tetap mengalir ke arteri. Mengunyah aspirin selama serangan jantung bisa menurunkan risiko kematian hingga 25 persen.
Bagiamana jika pasien pingsan?
Jika pasien pingsan seseorang harus mulai melakukan pernafasan darurat atau CPR (cardiopulmonary resuscitation) setelah meminta bantuan. Ide yang bagus bagi pasien serangan jantung untuk meminta anggota keluarga atau perawatnya dilatih CPR.

Waktu adalah sesuatu yang sangat penting dalam menangani serangan jantung. Setiap menit di area jantung kekurangan darah dan oksigen serta banyaknya jaringan yang rusak atau mati. Jika darah dan oksigen dapat dihambat sehingga masih bisa mengalir ke jantung dan disimpan, maka kerusakan bisa dicegah.Obat-obatan yang disebut thrombolytics kadang-kadang diberikan setelah serangan jantung pertama.

Obat ini bisa membuat darah tetap mengalir dan mencegah kerusakan permanen pada jantung.Kuncinya adalah persiapan. Ketahui bagaimana respons yang harus diberikan jika sudah ada gejalanya dan memberikan pertolongan secepatnya. Bicarakan dengan teman, tetangga, rekan kerja dan anggota keluarga mengenai kondisi jantung pasien sehingga bisa dipersiapkan pertolongannya.

Jangan menunggu sampai terjadi serangan jantung baru membicarakan hal ini. Kenali anggota tersebut dengan tanda-tanda serangan jantung, dan juga beri tahu obat apa saja yang digunakan dan dimana menyimpannya. Aksi pertolongan yang cepat bisa mencegah kerusakan serius pada jantung dan memungkinkan untuk menyelamatkan hidup.


Cegah Serangan Jantung

Berbagai penelitian menunjukkan, kebiasaan dan gaya hidup (life style) serta tingkah laku tertentu meningkatkan risiko serangan jantung. Itu berarti, jalan untuk menghindar dari seragan jantung, sang pembunuh itu, belum tertutup.

Caranya, kenali faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah yang tinggi, diabetes mellitus (kencing manis), dan merokok. Riwayat keluarga, obesitas, kurang olahraga, dan stres, juga merupakan faktor risiko yang dapat mendorong terjadinya serangan jantung. Kecuali riwayat keluarga, faktor-faktor risiko itu bisa Anda kendalikan. Memang, dibutuhkan usaha dan kemauan keras. Namun jika berhasil, maka risiko serangan jantung makin menjauhi Anda.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengendalikan faktor risiko serangan jantung :

  • Pola hidup. Mulailah dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko. Langkah ini bisa mengurangi peluang terkena penyakit tersebut.
  • Stop merokok. Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, juga meningkatkan pembekuan darah yang memicu penyakit jantung. Perokok memiliki peluang terkena jantung koroner dua kali lebih tinggi dibanding mereka yang bukan perokok.
  • Pilih makanan sehat. Ini penting, terutama yang berhubungan dengan faktor risiko. Jika Anda kelebihan berat badan misalnya, tentu Anda mesti menerapkan pola makan untuk menurunkan berat badan. Demikian pula bila Anda bermasalah dengan tekanan darah, kadar kolesterol, atau gula darah. Maka, terapkan pola makan yang sesuai dengan faktor risiko yang Anda miliki itu.


Pertolongan Pertama pada Stroke

Secara sederhana ada 2 tipe stroke :

  1. Tipe hemorrhagic (perdarahan) bila terjadi pecah dari pembuluh darah di otak.
  2. Tipe iskhemik bila terjadi sumbatan aliran darah ke suatu bagian otak.
Pembedaan yang mudah, tipe hemorrhagic sering terjadi saat kita beraktivitas (makan, memimpin rapat, berpidato, mengetik, berjalan, mandi dan sejenisnya). Sedang tipe iskhemik biasa terjadi saat istirahat/santai seperti tidur atau saat bangun tidur hendak bangkit, menonton TV, duduk di teras.

Yang pecah atau tersumbat bisa pembuluh darah besar, bisa kecil. Efeknya terjadi gangguan fungsi syaraf seperti : kerutan dahi mengilang, kelopak mata menutup, pipi kendor, bibir/mulut mencong, tangan/kaki lemas, hilang rasa sebelah badan, gangguan bicara, dan gangguan penglihatan.

Berat ringannya efek, tergantung pada daerah yang mengalami perdarahan atau sumbatan serta cepatnya pemulihan daerah tersebut. Pasien bisa tidak sadar, bisa fatal dalam waktu singkat, bisa juga bertahan relatif lama kemudian meninggal, bisa membutuhkan sementara waktu untuk kembali pulih, tetapi bisa juga hanya keluhan ringan/sementara yang segera membaik.

Secara alamiah, tubuh berusaha melakukan reaksi terhadap perdarahan atau sumbatan tersebut. Ruang tengkorak yang relatif tetap, menyebabkan desakan yang menghambat perdarahan berlanjut. Begitu juga sumbatan ke suatu daerah otak, berusaha diatasi dengan mengalirkan darah melalui pembuluh darah kolateral (pembuluh darah pintas). Karena itu, bisa saja terjadi setelah serangan stroke pasien tidak sadar, tetapi beberapa menit kemudian sadar kembali.

Dalam menghadapi keluarga yang mengalami stroke, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :

  • Jangan panik (prinsip utama)
  • Pindahkan pasien secara hati-hati, tempatkan pasien di tempat yang aman dan nyaman (di tempat tidur). Sebisa mungkin pasien dibawa bersama-sama 3 orang, agar tubuh tetap sejajar, kepala sedikit ditinggikan.
  • Longgarkan baju, lepaskan sabuk, dasi atau lain-lain yang mengikbat tubuh. Pastikan pasien bisa bernapas dengan baik.
  • Tidurkan pasien dalam posisi terlentang, tinggikan kepala pasien kira-kira 20 derajat - 30 derajat.
  • Miringkan kepala pasien ke kiri atau ke kanan supaya kalau muntah tidak masuk ke paru-paru. Bersihkan kalau ada sisa-sisa makanan di mulut (mungkin serangan saat makan).
  • Kalau pasien kejang-kejang, jangan berusaha menghentikan kejang, hanya dijaga jangan sampai jatuh dari tempat tidur. Jangan masukan barang ke mulut pasien, misalnya sendok. Ada alat tersendiri bila tujuannya menjaga antar gigi, yang intinya harus kenyal, tidak padat/tajam serta tidak berisiko tertelan.
  • Jangan memberi makanan/minuman kepada pasien karena banyak pasien stroke tidak bisa menelan, jadi bisa masuk ke paru-paru.
  • Cepat bawa ke rumah sakit dalam waktu kurang dari 6 jam, supaya perbaikan sel-sel otak yang rusak bisa semaksimal mungkin. Fase akut stroke pertama dalam 6 jam. Kemudian berjalan sampai sekitar 6 hari (1 minggu). Tetapi keseluruhan fase akut yang berisiko sampai 21 hari.
  • Saat membawa ke RS, lebih baik dalam posisi berbaring dengan kepala sedikit ditinggikan. Bila pasien masih sadar, bisa dalam posisi setengah duduk.

2 comments:

  1. Thanks bu dokter, info2nya begitu lengkap..Dibawakan dengan bahasa yg sederhana sehingga mudah kami mengerti.. Tlg lain kali kalau ada artikel tentang kalium ya bu.. Apa saja yg menyebabkan tubuh kekurangan kalium.. Terima kasih byk..

    Byma Andyanto

    ReplyDelete
  2. terimakasih Mas andy komennya....
    Insya Allah saya buatkan ttg Kalium...

    ReplyDelete