Thursday 25 March 2010

METODE TEPAT MENGATASI DEMAM / FEBRIS

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Pendahuluan

Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38°C atau lebih. Ada
juga yang mengambil batasan lebih 37,8°C sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40°C
disebut demam tinggi (hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36°C disebut
hipotermi.

Sejak dahulu demam merupakan suatu petanda adanya gangguan kesehatan, sehingga pada
anak sebanyak 10-15 % demam merupakan alasan orang tua untuk membawa anak ke dokter.
Bahkan sering orang tua menyamakan tingginya demam dengan beratnya penyakit.

Perlu diketahui bahwa demam hanyalah suatu keluhan dan bukan suatu diagnosis. Sebagai
sutu keluhan demam merupakan keluhan kedua terbanyak setelah keluhan nyeri., jadi
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui lebih banyak tentang demam.
Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan anak.

Pengobatan demam tidak selalu menyenangkan, efektif dan berguna malahan mungkin
berbahaya. Untuk menurunkan demam dapat digunakan cara fisik dan pemberian
antipiretik. Pengobatan yang rasionil memerlukan pengertian yang baik tentang
mekanisme pengaturan suhu tubuh, penyebab demam serta pengetahuan tentang cara
pengobatan yang dapat menurunkan suhu tubuh. Pengobatan yang ditujukan terhadap
penyakit yang menyebabkan demam tersebut tentu saja tetap merupakan prioritas utama.

Penyebab Demam

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi padahal cukup banyak keadaan yang dapat
menimbulkan demam. Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih hanya 29 - 52%,
sedangkan 11-20 % berhubungan dengan penyakit kolagen, 6 - 8 % dengan keganasan, 4 %
dengan penyakit metabolik dan 11 - 12 % dengan penyakit lain. Penyakit infeksi yang
terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi saluran napas akut (ISPA), demam berdarah
dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah endemis). Demam yang terjadi
tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.

Patofisiologi Demam

Manusia adalah makhluk yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu
disekitarnya berubah artinya suhu tubuh relatif tetap sekitar 37°C . Pengaturan suhu
tubuh ada di susunan saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan
panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang. Sebaliknya di tempat panas,
pengeluaran panas akan ditingkatkan .

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada
peninggian suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
peningkatan set-point seperti pada penderita gondok atau keracunan aspirin. Infeksi
menimbulkan demam karena endotoksin bakteri merangsang sel lekosit (PMN) membuat
pirogen endogen (PE) yang bekerja di hipotalamus membentuk prostaglandin yang akan
meningkatkan set-point. Demam yang terjadi pada keganasan, infeksi virus, penyakit
darah, kolagen, gangguan metabolik, alergi, juga disebabkan pelepasan PE, tetapi
sumber PE bukan sel PMN.

Suhu tubuh diregulasi oleh suatu inti dalam hipotalamus anterior yang berfungsi sebagai termostat yang mengendalikan keseimbangan antara produksi dan kehilangan panas. Demam berkembang bila termostat digeser ke set yang lebih tinggi. Untuk tubuh mencapai suatu suhu lebih tinggi kehilangan panas melalui kulit dikurangi dengan vasokonstriksi, sehingga dalam waktu singkat, sewaktu suhu meningkat, kulit secara paradoks menjadi dingin. Saat pergeseran ini, secara klinis terlihat sebagai gemetar, yang artinya suhu lingkungan mendadak diterjemahkan sebagai dingin.

IL-1, IL-6 dan TNF adalah mediator-mediator penting dari reaksi ini. Sitokin-sitokin ini dihasilkan oleh leukosit dan jenis sel lain dalam respon terhadap organisme infeksi atau reaksi-reaksi imunologis dan toksik, yang dilepaskan dalam sirkulasi. IL-1 dan IL-6 mempunyai efek yang sama dalam menghasilkan reaksi fase akut, keduanya menghasilkan demam melalui interaksi dengan reseptor-reseptor vaskuler dalam pusat termoregulator dari hipotalamus dengan aksi langsung dari sitokin atau lebih cenderung melalui induksi produksi prostaglandin lokal (PGE), informasi ini kemudian ditransmisi dari hipotalamus anterior ke posterior ke pusat vasomotor, menyebabkan stimulasi saraf simpatis, vasokonstriksi pembuluh-pembuluh kulit, mengurangi perspirasi dan timbul panas demam.

Pirogen endogen yang diketahui mencakup TNF, IL-1 dan IL-6. Mereka dilepaskan oleh monosit/makrofag dan sel-sel inang yang lain dalam respons terhadap mikroba dan stimulasi pirogen lain. Aspirin melawan demam dangan melalui inhibisi siklooksigenasi dalam hipotalamus. TNF juga menstimulasi pusat hipotalamus secara langsung.

Apakah demam itu ada manfaatnya? Setiap otang yang menderita radang tenggorokan atau infeksi saluran nafas akan mengalami manifestasi radang akut. Demam adalah satu dari manifestasi yang paling menonjol, terutama bila bersamaan dengan infeksi. Bakteriemia biasanya menginduksi demam dengan meningkatnya suhu secara dramatik, menghasilkan apa yang disebut ‘spike’ pada grafik suhu. Orang menggigil kuat dapat dilihat pada mereka yang mendapat serangan flu atau malaria. Wagner-Jauregg pada tahun 1927 mendapat hadiah nobel untuk metode pengobatan neurosifilis dengan menimbulkan demam tinggi melalui malaria.

Dasar idenya adalah spiroketa akan mati pada suhu 41°C. Ada beberapa strain pneumokokus yang mati pada suhu sekitar 40°C. Fakta-fakta ini memberikan kesetujuan untuk efek yang berfaedah dari demam pada infeksi. Di samping itu terbukti bahwa leukosit bergerak lebih cepat bila suhu meningkat, demikian juga dengan banyak fungsi seluler lain. Studi sekarang memperlihatkan IL-1 dan TNF lebih efektif pada suhu yang lebih tinggi.

Gambaran Klinik

Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat demam itu sendiri:
  • Peningkatan denyut jantung, curah jantung
  • Malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan
  • gelisah, kejang.
  • Pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat
  • banyak
  • Kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
Kerusakan jaringan biasanya terjadi bila suhu lebih tinggi dari 41,1°C. Jaringan yang
paling mudah terkena ialah susunan saraf pusat (otak) dan otot. Kerusakan otak
bersifat menetap dan bila batang otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan
dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi dengan obat penurun panas
(antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.

Terdapat perbedaan tingginya demam antara bayi kecil dan anak disebabkan karena
kemampuan meningkatkan set-point, dimana bayi berumur kurang dari 3 bulan jarang suhu
tubuh sampai lebih dari 40°C. Bayi berumur kurang dari 2 bulan lebih sering
menunjukkan demam minimal atau tidak demam sama sekali pada saat menderita infeksi.

Pengukuran Suhu

Pengambilan suhu sebaiknya diukur dengan termometer.dan dilakukan di ketiak, mulut
atau dubur. Tetapi ibu-ibu dapat menentukan suhu tubuh secara subjektif dengan
perabaan yang secara rutin dan biasanya hampir selalu benar. Pada anak suhu dari dubur
merupakan standar dan lebih dipercaya, karena ada perbedaan kurang lebih 0,5-1°C
dibandingkan suhu ketiak atau suhu mulut.

Pada anak sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur dengan meletakkan termometer
sedalam 2-3 cm dan bokong dijepit agar tertutup selama 3-5 menit atau sampai air raksa
tidak naik lagi dan anak tetap dijaga agar termometer tetap pada tempatnya. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan waktu pengambilan suhu, misalnya jangan sehabis
makan atau melakukan aktivitas, tetapi sebaiknya dalam keadaan istirahat, oleh karena
pembentukan panas oleh tubuh merupakan hasil metabolisme tubuh.

Pendekatan Diagnostik

Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang
menangis pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang
menutup mulutnya erat-erat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar
mulutnya.

Pengamatan yang cermat menempati peranan penting dalam pemeriksaan anak, mungkin anak
tidak perlu disentuh tetapi diperhatikan tingkah lakunya pada saat ia duduk di
pangkuan orang tuanya. Anak tidak dapat menentukan bagian tubuh mana yang terasa sakit
dan seringkali ia takut pada dokter.

Pada bayi umur kurang dari 3 bulan, misalnya infeksi serius oleh Streptococcus grup B
dan bakteri gram negatif, lebih ditunjukkan oleh penampakan yang lain dari biasanya
misalnya tiba-tiba tidak mau menetek,susah tidur, rewel, menangis terus dibandingkan
peningkatan suhu. Pada anak umur lebih dari 3 bulan makin tinggi suhu makin mungkin
disebabkan infeksi serius misalnya oleh Haemophyllus influenzae yang menyebabkan
radang otak. Setelah anak berumur 3 tahun lebih jarang terjadi radang otak karena ia
telah mempunyai kekebalan alami dan pada usia ini demam sering disebabkan oleh infeksi
saluran napas akut , infeksi virus termasuk demam berdarah atau demam tifoid.

Penatalaksanaan Demam

Dalam penatalaksanaan demam diperlukan pengertian tentang mekanisme pengaturan suhu
tubuh. Apakah setiap demam perlu diobati? Tidak semua demam memerlukan terapi,
misalnya pasca imunisasi, mungkin hanya tindakan berupa kompres saja bahkan tidak
perlu dengan air es, cukup air biasa. Atau pertanyaan lain apakah peranan demam
terhadap penyakit ? Menguntungkankah atau merugikan?. Pada tingkat tertentu demam
merupakan bagian dari pertahanan tubuh, sedangkan penurunan suhu dengan obat-obatan
justru dapat mengaburkan gejala. Pemberian obat yang relatif tidak aman lebih
berbahaya dari demamnya sendiri misalnya resiko alergi atau keracunan.

Tujuan pengobatan adalah membebaskan penderita dari keluhan demam dengan segala akibat
yang dapat ditimbulkan oleh demam itu sendiri. Dianjurkan pengobatan simptomatik demam
untuk mengurangi resiko demam tinggi dan kejang demam, mengurangi perasaan tidak enak
dimana orang tua juga pasti ikut cemas, mengurangi pemakaian energi pada pasien dengan
kelainan kardiovaskular.

Penatalaksanaan demam pada anak dapat dilakukan secara fisik dan obat-obatan atau
kombinasi keduanya.

  • Secara fisik:


  1. · Bukalah pakaian dan mantel yang berlebihan-lebihan.
  2. Memperhatikan aliran udara didalam ruangan
  3. Jalan napas harus terbuka
  4. Berikan cairan yang dingin melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya.
  5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
  6. Kompres dengan air hangat. Tidak dianjurkan dengan alkohol.
  • Antipiretik

    Antipiretik mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehingga set-point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal, yang mana perintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.
Petunjuk segera ke sarana kesehatan apabila:

  • Demam 2 hari.
  • Demam yang disertai muntah hebat, sesak, kejang dan kaku kuduk
  • Demam disertai sakit telinga dan keluar nanah.
  • Demam disertai perdarahan
  • Demam dengan kelainan bawaan
  • Demam dan gizi buruk


Ringkasan

Dikatakan demam apabila suhu tubuh meningkat hingga 38°C atau lebih. Demam bukan suatu
diagnosis tetapi merupakan salah satu gejala dari suatu penyakit, oleh sebab itu penyakit utama yang menyebabkan demam itulah yang harus ditangani. Demam umumnya tidak berbahaya tetapi bila demam tinggi dapat membahayakan bagi anak. Penatalaksanaan demam dapat dilakukan secara fisik, dengan obat-obatan atau kombinasi keduanya.

No comments:

Post a Comment