Tuesday 30 March 2010

MERAWAT ORGAN REPRODUKSI WANITA

By Dr. Hj. R.DEWI SARTIKA
Jalan Elang VII Blog HG 2 no 9 Sektor 9 Bintaro Jaya


Beberapa penyakit ginekologi dan gangguan fungsi reproduksi perempuan merupakan masalah serius dalam masyarakat kita. Dulu yang menjadi masalah adalah kanker leher rahim, penyakit mola dan kemandulan.

Kini, kita mengenal lebih banyak jenis kanker, termasuk kanker payudara, serta lebih sering terjadinya keguguran dan kemandulan. Belum lagi masalah infeksi, termasuk HIV dan perkosaan. Peluang terjadinya problem-problem itu dapat dicegah dan ditekan sekecil mungkin bila para wanita memenuhi tiga hal berikut.

Mengenal organ reproduksi dan fungsinya melalui pendidikan seks. Jangan segan-segan meminta penjelasan dokter tentang organ reproduksi. Bukan cuma vagina, rahim, saluran dan indung telur, tetapi juga daerah selangkangan (perineum) dan payudara. Dengan pengetahuan ini, dua hal selanjutnya, yakni memelihara kebersihan diri dan kebersihan dalam berhubungan seksual serta melakukan upaya preventif, dapat dilakukan dengan baik.

Memelihara kebersihan diri dan kebersihan dalam berhubungan seksual. Langkah ini untuk mencegah infeksi atau masuknya kuman melalui saluran reproduksi. Infeksi sering menjadi penyebab kemandulan.

Melakukan Upaya Pencegahan Khusus

Tujuannya, untuk menemukan atau mendeteksi beberapa kelainan. Juga untuk menekan biaya pengobatan bila terjadi infeksi, kemandulan atau biaya operasi maupun kemoterapi untuk kanker. Berbeda dengan penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan memelihara kebersihan, beberapa penyakit saluran reproduksi tidak dapat dihindari. namun, kemajuan bidang kedokteran telah memungkinkan penyembuhan (diantaranya sampai tuntas), asalkan penyakit segera ditangani.

Contohnya, tumor payudara, kanker leher rahim, endometriosis. Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan.

Jagalah agar daerah kemaluan dan selangkangan selalu kering, terlebih bila anda tergolong gemuk. Suasana lembab sangat disukai oleh jamur.

Keputihan yang banyak dan berbau atau berwarna, biasanya disebabkan oleh kuman, lebih lagi bila disertai gatal. Ini memerlukan obat khusus. Jadi, segeralah ke dokter, bila telah bersuami, penting sekali untuk datang bersama suami.

Pencucian vagina dengan larutan khusus hanya diperlukan bila ada infeksi di daerah kemaluan.

Lakukan hubungan seksual hanya dengan satu orang. Sering berganti pasangan seksual akan menambah kemungkinan terinfeksi. (cy)


Manfaat Perawatan Alat Reproduksi Eksternal


  • Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi.
  • Menurut Siswono (2001), perawatan vagina memiliki beberapa manfaat, antara lain :


  1. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman
  2. Mencegah munculnya keputihan, bau tak sedap dan gatal-gatal
  3. Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5 – 4,5)


  • Tujuan Perawatan Alat Reproduksi Eksternal.

    Perawatan alat reproduksi mempunyai tujuan, antara lain :


  1. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
  2. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar vagina.
  3. Mempertahankan PH derajat keasaman vagina normal, yaitu 3,5 sampai 4,5.
  4. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri, protozoa.
  5. Mencegah munculnya keputihan dan virus (Siswono, 2001).
  • Ada dua jenis keputihan, yaitu :
  1. Fisiologi, dengan ciri ; tidak gatal, tidak bau, lendir berwarna bening, terjadi hanya pada masa subur, terjadi menjelang haid, karena stres, kelelahan, celana dalam terlalu ketat.
  2. Patologis, dengan ciri ; keluar lendir berlebihan disertai infeksi, gatal dan pedih, vagina kemerahan, lendir berubah warnanya.


Efek Perawatan Yang Salah Pada Alat Reproduksi Eksternal

Syarif (2007) mengatakan bahwa efek samping dari kesalahan dalam merawat alat reproduksi eksternal, yaitu :

  • Jika ada pembersih / sabun berbahan daun sirih digunakan dalam waktu lama, akan menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu.
  • Produk pembersih wanita yang mengandung bahan povidone iodine mempunyai efek samping dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.


Cara Perawatan Alat Reproduksi Eksternal

Cara merawat organ reproduksi yaitu :

  1. Menjaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab, karena keadaan basah mudah berjangkitnya infeksi dari luar.
  2. Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan gatal.
  3. Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah terserap.
  4. Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.
  5. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk. Dan juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorant atau spray. Rangsangan dari bahan tersebut menimbulkan peradangan dari vagina dengan keluhan gatal dan keputihan.
  6. Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut secara teratur 2 – 3 kali. Mengganti pakaian dalam sehari dua kali saat mandi.
  7. Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang. Keringkan dengan tisu kering yang terjamin kebersihannya setelah buang air.
  8. Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat.
  9. Secara teratur membasuh bagian diantara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun lembut (mild) setiap selesai buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi.


Cara Perawatan Sistem Reproduksi Wanita, Seperti layaknya oragan tubuh yang lain, organ reproduksi seksual juga harus diberi perawatan dengan baik.

Berikut beberapa saran yang bisa Anda lakukan terkait dengan perawatan sistem reproduksi :

  • Upayakan untuk senantiasa menjaga kebersihan Anda. Usahakan agar senantiasa kering dan tidak lembab, karena keadaan basah memudahkan berjangkitnya infeksi dari luar.
  • Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina
  • Mandi dengan teratur dengan membasuh vagina dengan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Praktekkan cara menyeka yang benar (dengan handuk atau tisu maupun air sewaktu membersihkan), yaitu dari arah depan ke belakang, agar bibit penyakit yang kemungkinan besar bersarang di dubur tidak terbawa ke wilayah kemaluan atau sistem reproduksi Anda, yang akan menimbulkan infeksi, peradangan dan rangsangan rasa gatal.
  • Hindari penggunaan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita.
  • Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%). Bahan lain misalnya nylon, polyester, dan bahan sintesis lain yang kecil daya serapnya, hanya akan membuat gerah, panas dan membuat vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak pada sistem reproduksi Anda.
  • Jangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena akan merusak keasaman vagina yang berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk. Demikian juga tidak diperbolehkan menggunakan deodorant atau spray, cairan pembasuh (douches), sabun yang keras, serta tissue yang berwarna dan berparfum. Rangsangan dari bahan ini dapat menimbulkan peradangan dari liang senggama dan bibir kemaluan dengan keluhan gatal dan keputihan.
  • Untuk remaja laki-laki, sunat pada bagian ujung penis diperlukan untuk menjaga kebersihan penisnya. Beberapa peneliti membuktikan rendahnya kejadian kanker rahim pada istri yang suaminya disunat.
  • Perawatan sistem reproduksi dengan mencukur sebagian dari rambut kemaluan secara teratur, berfungsi untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina, yang bisa menyebabkan tumbuhnya sejenis jamur atau kutu sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal bagi kita.
  • Jangan menggunakan alat-alat bantuan untuk masturbasi, karena hal ini bisa menyebabkan robeknya selaput dara dan infeksi pada vagina atau penis.


Hal yang tidak kalah pentingnya dalam perawatan sistem reproduksi bagi perempuan adalah :

  • Pada saat haid, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi, karena itu kebersihan vagina harus dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi.
  • Selama haid mungkin timbul rasa nyeri pada pinggang dan panggul, hal ini disebabkan adanya peregangan pada otot rahim.
  • Untuk menjaga kebersihan, dalam melakukan perawatan sistem reproduksi, pergunakan pembalut selama haid harus diganti secara teratur 2-3 kali atau setelah mandi dan buang air kecil.
  • Jika pemakaian pembalut yang dibuang, sebaiknya dibungkus sebelum dibuang ke tempat sampah. Untuk pembalut lainnya (dari kain) sebaiknya sebelum dicuci, rendam terlebih dahulu memakai sabun pada tempat tertutup.


Berikut ini hal-hal yang perlu mendapat perhatian:

  1. Memeriksa sendiri payudara hendaknya dilakukan setahun sekali sejak usia remaja.
  2. Pemeriksaan mamografi, yaitu foto rontgen payudara, berguna untuk memastikan adanya tumor payudara.
  3. Bila telah aktif secara seksual, lakukanlah pemeniksaan apus Pap (Pap smear untuk deteksi dini kanker rahim.) Bila setelah tiga kali pemeriksaan hasilnya normal, maka ulang kembali dengan jadwal sesuai dengan usia.
  4. Pemeriksaan untuk infeksi toksoplasma, rubela, dan chlamidya (TORSCH) diperlukan untuk memastikan apakah diperlukan penanganan khusus bila kita menginginkan kehamilan.
  5. Pemeriksaan pertanda tumor dapat dilakukan untuk tumor indung telur.

Pemeriksaan ginekologi secara rutin akan bermanfaat untuk:

  • Mencegah berbagai penyakit dan keluhan yang berhubungan dengan reproduksi
  • Memberikan deteksi dini pada penyakit kanker payudara dan leher rahim
  • Mendeteksi secara dini penyakit menular seksual dan kondisi lain sebelum menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.
  • Dapat mencegah kemandulan
  • Memperlancar kehamilan dan kelahiran bayi.

Pemeriksaan ginekologi ini merupakan “kewajiban” bagi mereka yang udah melakukan hubungan seksual, atau yang usianya diatas 18 tahun. Bagi mereka yang sedang atau pernah kena PMS (penyakin menular seksual) atau yang pernah berhubungan seks dengan orang yang kena PMS, atau pernah mengalami penyakit seksual yang lain, serta mereka yang punya potensi terkena kanker payudara dan kanker leher rahim, harus lebih sering lagi periksa ginekologi.

Selain pemeriksaan rutin, kalian harus segera periksa ke dokter apabila mengalami hal-hal berikut ini:

  • Rasa sakit yang enggak biasa pada vagina atau pinggul.
  • Pendarahan atau keputihan yang tidak normal dari vagina
  • Rasa sakit yang luarbiasa bada perut bagian bawah
  • Rasa sakit dan pembengkakan pada vulva, vagina, rahim atau indung telur.
  • Rasa gatal pada vagina
  • Sedang kena PMS
  • Benjolan atau penebalan pada payudara atau ketiak
  • Puting susu masuk ke dalam (tiba-tiba), serta keluar darah atau cairan dari puting.
  • Perubahan ukuran dan bentuk payudara


Kalau mau periksa ke dokter, tunggu pas kita enggak sedang menstruasi, kecuali kita sedang mengalami pendarahan, karena dokter perlu memeriksa darah yang keluar tersebut. Jangan melakukan douching sedikitnya 24 jam sebelum pemeriksaan, karena cairan douching akan menutupi kondisi vagina yang sebenarnya. Bikin daftar keluhan supaya enggak lupa, dan sampaikan kepada perawat atau dokter yang memeriksa.

Khusus untuk pemeriksaan payudara, ada pemeriksaan yang bisa kita lakukan sendiri secara teratur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya kanker payudara. Makin dini kanker dideteksi, kemungkinan untuk disembuhkan makin besar. Pemeriksaan payudara ini dikenal dengan istilah SADARI yang merupakan singkatan dari perikSA payuDAra sendiRI. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi, karena sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga akan menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

· Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

  • Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
  • Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
  • Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
  • Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.
  • Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.


Sekali lagi, temen-temen enggak usah malu memeriksakan organ reproduksi kita ke dokter. Mereka toh para ahli yang memang bekerja membantu kita mengatasi masalah kesehatan, termasuk masalah-masalah diatas. Kalau enggak nyaman dengan dokter laki-laki, kita bisa cari dokter perempuan untuk memeriksa dan merawat kita.

Hal lain yang secara umum dapat membantu perawatan organ reproduksi adalah menjalani gaya hidup yang sehat, yang mencakup berolahraga secara teratur, memilih menu makanan yang sehat dengan gizi seimbang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, serta tentu saja menjaga perilaku seksual yang bertanggung jawab.

Nah temen-temen cewek, sudah waktunya kita merawat organ reproduksi kita dengan baik, karena akhirnya kesehatan organ reproduksi juga mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Salam! (Guntoro Utamadi, PKBI Pusat)

Tips Merawat Organ Intim Kita

  • Mandi dengan teratur dengan membasuh vagina dengan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh vagina
  • Kalau habis buang air besar dan kencing, selalu “cebok” dengan arah dari depan ke belakang (ke arah anus). Jangan arah sebaliknya, karena hal ini akan membawa bakteri dari anus ke vagina.
  • Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%). Bahan lain misalnya nylon dan polyester akan membuat gerah dan panas dan membuat vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak.
  • Hindari penggunaan bahan dodoran, cairan pembasuh (douches), sabun yang keras, serta tissue yang berwarna dan berparfum.
  • Hindari juga menggunakan handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan vagina kita.
  • Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina.

No comments:

Post a Comment